Mohon tunggu...
Yustrini
Yustrini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis juga di www.catatanyustrini.com

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

AICEsyiknya Ngabuburit Sambil Berburu AICE Mochi

30 April 2022   08:16 Diperbarui: 30 April 2022   08:22 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

"Ngabuburit, Yuk!" Ajak seorang teman.

Aku mengeryitkan dahi, "apa itu ngabuburit?"

Temanku tersenyum, "itu loh mengisi waktu untuk menunggu berbuka puasa."

"Ooh," seketika aku paham. Aku dan temanku memang berbeda agama, tapi saling dukung dalam beribadah. Misal saat bulan Ramadan, kami sering bukber dan ngabuburit. 

Berasal dari kata 'burit' yang dalam bahasa Sunda berarti, 'sore'. Ngabuburit boleh diartikan menghabiskan sore dan biasa diisi dengan berjalan-jalan sambil berburu takjil.

Kami berdua sering berburu aneka takjil di pasar Ramadan sore. Namun sejak pandemi melanda, kegiatan ini tidak bisa dilakukan. Sebagai gantinya, kami memilih berburu takjil di minimarket. 

Salah satu takjil favorit kami adalah es krim Aice. Bagi orang yang berpuasa pastinya ingin berbuka dengan sesuatu yang segar, dingin dan manis. Aice cocok banget buat jadi makanan penutupnya. 

Tentang AICE 

Sejak dulu aku suka es krim Aice karena harganya cukup terjangkau, enak dan kualitasnya tak diragukan lagi. Ya, Aice merupakan perusahaan lisensi dari Singapura yang mempunyai tim berpengalaman di dunia es krim selama 20 tahun. 

Nggak heran kalo Aice telah memenangkan beberapa penghargaan diantaranya sebagai "Excelent Brand Awards 2017" dan "Better Brand 2018" serta menjadi sponsor dalam ASIAN GAMES di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Aice juga sudah menerima sertifikasi tingkat tertinggi A-Level Halal. Dan berhasil membangun pabrik es krim tercanggih di Mojokerto, Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun