Mohon tunggu...
Yurika Oktaviane
Yurika Oktaviane Mohon Tunggu... Guru - GURU

Menulis, Membaca, Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Itu Mudah: Resume Hari Ke-9 Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Angkatan Ke-28

27 Januari 2023   21:50 Diperbarui: 27 Januari 2023   21:52 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis Itu Mudah: Resume Hari Ke-9 Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Angkatan Ke-28

kompasiana.com - Pada hari Jumat, 27 Januari 2023 KBMN mengadakan pelatihan virtual via whatsaap group dengan tema "Menulis itu MUDAH" . Pembekalan virtual ini berlangsung pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 bersama moderator bernama Lely Suryani, S.Pd.SD dan narasumber yang bernama Prof. Dr. Ngainun Naim. Narasumber hebat kali ini adalah  seorang guru besar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Beliau adalah pemilik website Spirit-literasi.id yang berisi gagasan dan dokumentasi karya terkait dunia literasi. Beliau juga tela menghasilkan 47 karya buku.

Prof Ngainun mengawali pelatihan kali ini dengan berkisah tentang suasana Ramadhan di alun-alun Trenggalek. Menurut beliau, pengalaman hidup sehari-hari merupakan lahan yang subur untuk ditulis. Kita akan mudah menuliskannya karena kita menceritakan apa yang kita alami. Kita tinggal memilih aspek apa yang mau kita ceritakan. Jangan takut jika tulisan kita salah atau jelek.

Takutlah jika tidak menulis. Kunci kedua adalah jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. Hal ini akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran.Menulislah terus dan keluarkan apa saja yang ada dalam pikiran secara bebas. Setelah selesai menulis, barulah kita rehat sejenak. Simpan karya kita di komputer dan jangan dibaca dulu. Carilah suasana psikologis yang berbeda untuk mengumpulkan setiap ide dan gagasan. Jika kita menulis di pagi hari, maka mulailah membaca tulisan tersebut pada sore hari. Cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah. Jika ada typo atau tulisan yang salah, jangan malas untuk memperbaikinya.

Lenih lanjut, beliau menjelaskan bahwa saat beliau hendak mengirimkan naskah ke kompasiana, penting untuk membaca tulisan kita kembali sebanyak satu hingga dua kali. Prinsip sederhana dari Prof Ngainun adalah meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan pribadi kita. Mengapa? Karena tulisan kita adalah jejak kita.

Satu topik yang cukup menarik untuk kita coba tulis adalah tentang pengalaman sebuah perjalanan. Konteks perjalanan sifatnya bebas, bisa ke mana saja termasuk hal-hal yang sempat dialami.Beliau juga menekankan tentang kunci menulis yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu menulis rasa ngemil. Sedikit demi sedikit. Beliau juga memaparkan kesehariannya dengan menulis beberapa jenis tulisan mulai dari kompasiana yang beliau targetkan minimal 3-5 paragraf per hari, sedangkan untuk artikel atau jurnal sebanyak satu paragraf. Kita bisa mulai membiasakan diri mencapai target menulis, seperti yang beliau lakukan. Pada pagi hari beliau terbiasa menulis artikel jurnal sebanyak satu paragraf. Setibanya di kantor, beliau saya menulis untuk blog.

Beliau bercerita bahwa, dahulu kita berjalan saat kecil juga dipaksa oleh orang tua. Sekarang benar-benar terasa mudah. Jadi jika menulis ingin benar-benar mudah, paksalah diri anda untuk menulis setiap hari. Jika mampu menulis setiap hari selama tiga bulan, buktikan nanti akan ketagihan. Lawan terbesar penulis adalah diri sendiri. Hal ini membutuhkan perjuangan. Namun seiring perjalanan waktu, beliau berusaha mengabaikan rasa itu. Menulislah seperti air yang mengalir.  Kualitas tulisan yang kita hasilkan akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang kita hasilkan. Tentu juga harus disertai usaha untuk belajar tanpa henti. Beliau pun masih terus belajar, mencari informasi, menonton YouTube, membaca, dan terus menulis hingga saat ini. Apa jadinya dengan  kualitas karya tulis yang kita hasilkan jika kita menyerah dan memilih untuk  berhenti menulis?

Prof Ngainun menuturkan tiga langkah tepat dalam menulis. Pertama, membuat panduan. Kedua, menulis segala hal yang kita alami. Ketiga, menulis perjalanan. Sebagai penutup, beliau berpesan agar kita semua menikmati segala hal yang sedang kita kerjakan. Kesibukan itu bukan hambatan menulis. Kuncinya komitmen yang dijalankan dengan riang gembira. Jika ada orang beralasan sibuk lalu tidak menulis, yakin pasti ketika banyak waktu luang pun ia juga tetap tidak menulis.

Menurut saya, topik pelatihan kali ini sungguh menarik. Tips dan trik dalam mudah dalam menulis dari Prof Ngainun patut dicoba karena dapat membangkitkan semangat para penulis untuk terbiasa tenggelam dalam untaian kata dan cerita hidupnya.  Semoga intisari dari pelatihan kali ini dapat membuka gairah baru bagi para penulis yang mengalami kesulitan dalam memulai sebuah gagasan dari karya tulisannya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun