Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memilih Otoritas Terakhir sebagai Sumber Motivasi Terbaik

13 April 2021   23:02 Diperbarui: 17 April 2021   05:16 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi work from home atau bekerja dari rumah. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Banyak orang melewati jalan mudah meniti karir dan segalanya seakan menjadi mudah diraih. Ukuran material yang diberburu orang bagaikan mengalir saja di pangkuan profesi. 

Tetapi di penghunjung perjalanan banyak yang merasa hampa, seperti mengejar bayangan dan angin. Tidak jarang cerita dan kisah perjalanan menjadi tragis dan sia-sia kendati di atas beragam kemewahan yang fana yang diraih.

Di sebelah lain, banyak orang menapaki hidup dan meninggalkan jejak yang tidak mudah nan penuh kesulitan bahkan onak dan duri. Tidak jarang peluh, tangisan dan air mata menjadi warna sepanjang titian karir kehidupan. 

Tetapi mereka tidak pernah berhenti selangkah pun. Mereka terus maju tanpa merasa lelah. Karena mereka memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa ujung perjalanan merupakan kebahagiaan dan kedamaian. 

Inilah dua ekstrim kecenderungan setiap orang dalam menjalani hidup, karir, pekerjaan, rutinitas dan keseharian selagi masih bernafas. Semua memiliki sumber daya utama yang sama, yaitu siang dan malam, bumi dan langit, hujan dan kemarau, pun memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam. 

Tidak ada yang memiliki lebih banyak, juga tidak ada yang memiliki kurang, walau hanya satu detik saja. Semua orang memiliki sumberdaya itu yang disediakan oleh Sang Pencipta dan pemilik kehidupan.

Yang membedakan setiap orang terletak pada jawaban mereka atas sebuah pertanyaan sederhana. Pertanyaannya begini: sesungguhnya, apa otoritas terakhir dalam hidup Anda? 

Dalam rumusan yang lain, siapa yang memiliki otoritas mengendalikan hidup Anda? Bisa juga dirumuskan begini, kepada siapa Anda meyakinkan dan mededikasikan seluruh perjalanan, karya, prestasi  hidup Anda?

Pertanyaan yang sederhana, karena pilihan jawabannya tersedia banyak yang juga sederhana. Bahkan hampir setiap orang sering mengungkapkannya, mendeklarasikannya, baik sadar maupun tidak sadar, sengaja atau kebetulan saja. Perhatikan contoh-contoh berikut :

  • Apakah itu orang tua Anda?
  • Ataukah teman-teman Anda?
  • Atau mungkin karir Anda?
  • Mungkin juga buku-buku yang Anda baca dengan setia?
  • Atau mungkin orang-orang yang Anda follow di media sosial?
  • Mungkin juga otoritas terakhir Anda adalah acara televisi atau film serial yang Anda tonton?
  • Atau Anda menjadi fans keras penyanyi dan lagu-lagu yang Anda dengarkan?
  • Bagaimana dengan tokoh pemimpin yang Anda sukai?

Anda bisa menambahkan daftar pilihannya. Pesan kuncinya adalah bahwa beragam sumber otoritas tersebut akan membentuk sistem nilai dalam diri Anda ketika Anda memperbolehkan dan membiarkannya mengendalikan hidup Anda. 

Dan pada akhirnya, tanpa Anda sadari, dia akan menjadi penguasa dan pemilik otoritas terakhir dalam hidup Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun