Sekitar 703.875 siswa dari seluruh negeri ini sedang bertarung  memperebutkan kursi untuk menjadi mahasiswa di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri, melalui UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer sebagai pintu memasuki tahapan Seleksi Bersama Masuk PerguruanTtinggi Negeri atau SBMPTN tahun 2020.
Mengikuti UTBK tahun ini sungguh sangat berbeda ketimbang tahun sebelumnya. Bukan saja begitu ketatnya persaingan, Â tetapi sarat dengan risiko kegagalan yang sangat besar, bahkan bisa saja tidak bisa kuliah tahun 2020 ini. Oleh karena perubahan jadual seleksi yang nyaris tidak ada waktu ekstra untuk mencari perguruan tinggi lain bila gagal SBMPTN.
Para siswa yang sedang memperjaungkan mimpinya untuk bisa diterima di PTN favoritnya, banyak "gamang" dan mungkin juga penuh keraguan dan kebimbangan karena perubahan sistem seleksi yang hanya mengandalkan TPS atau bentuk Tes Potensi Skolastik dan TPA atau Tes Potensi Akademik ditiadakan. Hal sangat berbeda dengan SBMPTN tahun 2019.
Pertarungan Ketat, 1:5
Dilihat dari angka-angka jumlah peserta UTBK tahun ini, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tahun akademik 2019 yang diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 92.331 siswa atau 19,33% dari peserta 478.608 siswa. Sementara melalui jalur UTBK-SBMPTN yang diterima sebanyak 168.742 siswa atau sebesar 23,61% dari peserta 714.852 siswa. Secara  keseluruhan berada di angka sekitar 42,9% dari keseluruhan peserta.
Bagaimana dengan penerimaan tahun akademik 2020? Nampaknya secara prosentase hampir sama dengan tahun sebelumnya.
Melalui jalur SNMPTN sudah diterima sebanyak 101.772 siswa dari peserta seleksi 489.601 atau sebesar 19,74%. Dan sisanya akan diterima melalui jalur UTBK-SBMPTN yang sedang berjalan saat ini.
Berdasarkan data yang beredar di berbagai media, ada sekitar 703.875 orang peserta UTBK 2020. Gelombang 1, tanggal 5 -- 14 Juli 2020 sebanyak 579.069, dan gelombang II, tanggal 20-29 Juli 2020, akan diikuti oleh sekitar 124.806 siswa.
Apabila yang diterima sebesar 20%, maka jumlah yang akan terjaring sekitar  140.775, atau sekitar 150 ribuan siswa  akan mewujudkan mimpinya diterima di PTN pilihannya. Dan sisanya sebanyak sekitar 553.875 akan berjuang untuk masuk ke PTS.
Perbandingan 1 melawan 5 orang, diterima 1 orang di antara 5 calon, menjadi kompetisi yang harus dihadapi dengan penuh ketegangan.
