Dan semakin menekuni ketika banyak salon lain yang tidak mau melayani anak-anak kecil yang karena rewel dan sulit memotong. Akhirnya, selalu dilempar ke Mertje Maung untuk melayani anak-anak.
Ibu dua anak putri ini langsung melihat dan membaca kebutuhan khusus segmen anak-anak ini, sehingga dia fokus untuk membuka usaha salon dengan melayani hanya anak-anak saja. Usaha salon sebagai identitas bisnisnya diberi nama TICKLE CLIPS.
Seperti dilansir dari laman facebook Voice of America, Ibu Meritje Maung membuka usahanya di salah satu sudut kota Bevearton, Oregon, Amerika Serikat dan sangat berhasil untuk ukuran usaha sederhana bagi seorang diaspora Indonesia.
Keahliannya memotong rambut anak-anak kecil, membuat Meritje Maung, diaspora Indonesia di Bevearton, Oregon, memutuskan membuka bisnis salon anak-anak, Tickle Clips. Setiap hari, rata-rata salon milik Meri ini dapat melayani 20 pelanggan, yang merasa puas dengan hasil potongan rambut Meri. 20 $ atau 300.000 rupiah.
Kombinasi Skill yang Kesabaran Tinggi
Meraih sebuah kesuksesan untuk sebuah bidang usaha yang dipilih, tidak begitu saja mudah untuk menjadi yang terbaik pada segmen tertentu, apalagi ketika persaingan begitu ketat dalam sebuah industri yang dihadapi.
Akan tetapi, dengan kompetensi yang sangat baik dimiliki, ditambah dengan profesionalisme yang prima menjadi basis untuk merebut segmen pasar yang ditargetkan.
Anak-anak balita yang terus bergerak, tidak tenang, melakukan apa saja yang dia suka akan menjadi problem bagi Meri untuk memottong rambut mereka dengan baik dana man. Tetapi, dia mampu menaklukan itu, dengan kesabaran, dikombinasi dengan menjadi teman bermain, berbicara dan canda dengan anak-anak yang dilayani.
Paling tidak, itulah yang diakui oleh para Ibu-ibu dan bapak-bapak anak-anak yang menjadi pelanggan setianya setiap saat.
Kepercayaan dari para pelanggan untuk selalu datang setiap dua bulan menjadi bukti dari kemampuan, kompetensi dan profesionalisme dari Meri untuk melayani pelanggannya.