Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin Hebat, Memiliki Budaya Kepemimpinan yang Kuat

9 Agustus 2018   19:33 Diperbarui: 9 Agustus 2018   20:01 4133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya Kepemimpinan 

Pertanyaan dasarnya adalah apa yang harus dilakukan oleh seorang Leader agar organisasinya bisa mencapai high-performance and High Culture Values? Pertanyaan ini menjadi kuncinya karena menjadi jawaban terhadap keinginan seorang pemimpin untuk sukses dan berhasil dalam memimpin organisasinya.

Untuk itu, harus difahami bahwa sesungguhnya seorang pemimpin dalam organisasi memiliki salah satu tugas dan tanggungjawab dasar dan besar adalah "membentuk, memelihara dan mengembngkan budaya organisasi". Pemimpinlah yang bertanggungjawab terhadap budaya organisasi yang dimpimpinnya.  Itu sebabnya, setiap pemimpin memiliki gaya yang berbeda dalam berbudaya organisasi, karena pemimpin itu representasi atau perwakilan dan cerminan keseluruhan organisasi yang dipimpinnya.

Walaupun tidak mudah membangun dan membentuk budaya organisasi, tetapi itu menjadi keharusan bila mau organisasinya sukses dan bukan hancur. Proses membangun budaya organisasi yang kuat harus dimulai dari hal-hal kecil sederhana tetapi mendasar, dan dilakukan terus menerus tiada henti tanpa lelah.

Richard Daft mencatat ada 6 hal yang menjadi komponen dasar dan sederhana dari Budaya Kepemimpinan atau Cultural Leadership. Keenam kegiatan ini akan menjadi fondasi terbentuknya budaya kepemimpinan yang kuat untuk membangun organisasi yang berbudaya kuat juga.

Ceremonies atau Upacara. Upacara adalah kegiatan yang direncanakan yang merupakan acara spesial dan umumnya dilakukan untuk kepentingan besama. Upacara memperkuat nilai tertentu, menciptakan ikatan antar karyawan dengan membiarkan mereka berbagi acara penting, dan mengurapi dan merayakan karyawan yang melambangkan pencapaian penting. Upacara sering kali mencakup presentasi sebuah penghargaan.

Stories atau Cerita. Cerita adalah narasi yang didasarkan pada kejadian nyata yang sering diulang dan dibagikan di antara karyawan. Pemimpin bisa menggunakan cerita untuk menggambarkan dasar nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Dalam beberapa kasus, cerita mungkin tidak didukung oleh fakta, namun konsisten dengan nilai dan kepercayaan dari organisasi.

Symbols. Alat lain untuk menyampaikan nilai budaya adalah simbolnya. Simbol adalah obyek, tindakan, atau acara yang menyampaikan makna kepada orang lain.

Bahasa Khusus atau Specialized Language. Bahasa dapat membentuk dan mempengaruhi nilai dan kepercayaan organisasi. Pemimpin terkadang gunakan slogan atau ucapan untuk mengekspresikan nilai korporat utama. 

Slogan bisa dengan mudah dijemput dan diulang oleh karyawan. Pemimpin juga mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai budaya melalui pernyataan publik tertulis. Seperti pernyataan misi perusahaan atau pernyataan formal lainnya yang mengungkapkan nilai inti organisasi.

Seleksi dan Sosialisasi. Untuk menjaga nilai budaya dari waktu ke waktu, para pemimpin menekankan seleksi yang cermat dan sosialisasi karyawan baru perusahaan dengan budaya yang kuat dan sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun