Ada beberapa  hal menarik di balik berita investasi 2 Trilyun PT. Astra Internasional ke Gojek baru baru ini.  Pertama adalah berita ini muncul pada saat pemerintah mulai menerapkan regulasi terhadap transportasi online di Indonesia.  Namun regulasi ini justru mendapat kan resistensi yang luar biasa dari pengemudi angkutan online.  Artinya regulasi yang di terapkan pemerintah belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan objek yang di atur.  Padahal transportasi online di Indonesia sudah muncul bahkan sudah lebih dari satu tahun.  Hal ini menunjukkan bagaimana pemerintahan mulai tertinggal daripada teknologi. Â
Kedua, Â Investasi PT Astra Internasional ke gojek menunjukkan bagaimana bisnis berbasiskan aplikasi adalah sebuah peluang yang luar biasa. Â PT. Astra Internasional bukan perusahan kecil dan kemarin sore. Â Sehingga dipastikan memiliki analisa yang matang dalam investasi. Bahkan Kompas, Selasa 13 Februari 2018 memberitakan bahwa disamping Astra, Â bibli. Com juga mengumumkan investasi nya ke Gojek.Â
Mencermati realita ini, Â apakah demo demo yang menolak angkutan berbasis aplikasi masih menjadi suatu yang relevan...?Â
Tetapi diantara yang berusaha melawan, Â kita masih melihat ada yang mampu memanfaatkan realita ini untuk mengembangkan dirinya. Â Diantaranya sebut saja taksi Bluebird yang berkolaborasi dengan aplikasi Gojek dan bahkan sekarang muncul lagi aplikasi mybluebird.Â
Realita ini mendorong kita bertanya masih relevan kah upaya kita melawan teknologi...???Â