Mohon tunggu...
Bachtiar Yunizel
Bachtiar Yunizel Mohon Tunggu... Administrasi - Sales Communication Coach

Founder Citra Reksa Tama Education & Business Event, Sales Communication Coach, Trainer lapangan para penjual Sang pembelajar menulis sejak 1993

Selanjutnya

Tutup

Politik

Provokator yang Dipelihara

10 Desember 2017   10:38 Diperbarui: 10 Desember 2017   11:22 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya membaca lengkap kronologis perjalanan dakwah Ustad Abdushomad di Bali berikut banyak berita,  video dari medsos.  Sebagai muslim,  sakit hati dan ketersinggungan luar biasa ketika seorang ulama kami diperlakukan dengan tidak sopan dan bahkan "diperintah"  melakukan macam macam.  Saya sangat meyakini bahwa para pelaku bukan lah representasi masyarakat Bali.  Masyarakat Bali tidak perlu diajari lagi soal toleransi apalagi masyarakat muslim di sana. 

Dalam tulisan sebelumnya di platform yang sama saya menjelaskan betapa vulgar nya indikasi kemunculan "angkatan ke V".  Kelompok masyarakat yang merasa paling memiliki kewenangan untuk menilai benar salahnya orang lain.  Kelompok masyarakat yang merasa paling cinta tanah air dan karena itu mereka merasa paling berhak menghakimi seseorang. 

Kelompok ini juga merasa paling berwenang  mengizinkan atau menolak sebuah kegiatan.  Pelanggaran atas hukum yang mereka buat, maka hukumanya jelas, pesekusi,  ancaman bahkan kata kata kotor dari mereka yang berbadan besar dan berwajah sangar. 

Inilah angkatan ke V versi zaman reformasi.  Setelah wacana angkatan ke V zaman orla prematur,  zaman reformasi mereka lahir kembali. 

Zaman orla, jelas kalau wacana angkatan ke V ini di lounching oleh partai Komunis Indonesia atau PKI.  Namun angkatan ke V reformasi dan demokrasi saat ini tidak jelas siapa induknya.  Kita putut curiga jangan jangan angkatan ini merupakan seperti milisi dalam sebuah aneksasi suatu negara ke negara lain. 

Milisi adalah sekelompok pasukan dalam negeri yang di senjatai dan di biaya oleh negara musuh untuk menyerang negaranya sendiri. 

Kejadian kejadian pesekusi ulama yang muncul dewasa ini seolah seperti milisi,  sebuah pasukan terselubung yang di bentuk untuk menyerang dan melemahkan persatuan umat islam.  Lantas siapa yang membentuk dan membiayai nya...?  Dunia intelijen yang bisa menjawab nya.  Tetapi jika kita simak bagaimana polisi keliatan kehilangan kekuatan dalam menghadapi persekusi terhadap umat Islam dewasa ini,  jangan salahkan rakyat jika memiliki kecurigaan kepada pihak pihak tertentu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun