Mohon tunggu...
Yunita Stella
Yunita Stella Mohon Tunggu... Penulis - Strength and honor are her clothing; She shall rejoice in time to come.

Love Never Fails

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun

30 Juli 2020   14:48 Diperbarui: 30 Juli 2020   16:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alccorting.wordpress.com

Sadar atau tidak sadar, Tuhan menaruh tujuan ini dalam setiap kehidupan kita : MEMBANGUN. Saya tidak berbicara soal bangunan secara fisik. Saya berbicara soal satu kata "membangun", yaitu membangun keintiman dengan Dia dan membangun Kerajaan Allah. Itulah 2 hal yang harus kita bangun sebagai tujuan hidup kita : keintiman dengan Dia dan juga Kerajaan-Nya. 

Pertama, Membangun keintiman dengan Allah. Tanpa hubungan dengan Dia, kehidupan akan berjalan bagaikan kegiatan tanpa makna, gerakan tanpa arah dan serangkaian peristiwa tanpa alasan. Setiap kita dipanggil untuk bersekutu dengan Dia. Jadi, apapun yang kita lakukan dalam hidup ini, inilah yang harus kita usahakan: membangun persekutuan dengan Dia! Sama seperti rasul Paulus yang mengatakan: "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" (Filipi 3:10). 

Hal selanjutnya adalah membangun Kerajaan Allah. Bukan Kerajaan kita masing-masing! Kerajaan Allah yang saya maksud disini adalah suatu kondisi atau tempat dimana hanya Tuhan yang memerintah dan hanya Dia yang ditinggikan sebagai Raja. Saat Dia memerintah, percayalah akan ada pemulihan, pembaharuan dan hal-hal yang luar biasa yang akan terjadi dimanapun kita berada, di kota dan bangsa kita, bahkan sampai seluruh bumi. Ingatlah bahwa dunia menanti-nantikan kehadiran anak-anak-Nya yang akan tampil dan menyatakan kemuliaan-Nya dalam setiap bidang kehidupan.

Firman-Nya berkata, "Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan" (Roma 8:19). Ya, Ia memanggil kita sebagai pembangun-pembangun Kerajaan Allah dimanapun Ia menempatkan kita. Ia mau agar anak-anak-Nya dinyatakan untuk menyatakan Kerajaan Allah dalam dunia. 

Lalu, apa yang harus kita lakukan? Mulailah MEMBANGUN! Mulailah dengan membangun persekutuan dengan Dia sebagai pondasi kehidupan kita. Izinkan Allah meletakkan dasar yang kuat dalam hidup kita sebelum kita meminta kepada Allah untuk membangun bangunan yang besar di atas dasar itu. 

Bangun keintiman dan bangun Kerajaan-Nya! Dua hal ini akan saling berkaitan erat. Ingat! Kita tidak akan mampu membangun Kerajaan Allah dalam kehidupan kita, tanpa terlebih dahulu meletakkan pondasi keintiman dengan Dia. Tanpa Dia, kita tidak akan pernah kemana-mana, karena kita tidak akan mengetahui jalan mana yang harus kita tempuh agar Kerajaan Allah tersebut dapat dinyatakan. Hati-Nya merupakan sumber informasi terbesar yang kita perlukan untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini. 

John Bevere pernah mengatakan bahwa "Tujuan keKristenan bukanlah pelayanan melainkan untuk mengenal Dia secara intim. Dari hubungan yang intim tersebut akan muncul pelayanan yang sejati. Pelayanan yang tanpa memiliki pengenalan akan Allah, pada akhirnya akan membawa orang kepada perbudakan yang lebih buruk, yaitu pemujaan berhala dalam tatanan Gereja." Bisakah kita menangkap hal itu? Hanya dari keintiman dengan Tuhan lah yang akan mengalirkan kasih, kekuatan dan gairah yang menyala-nyala untuk kita membangun Kerajaan-Nya melalui setiap pelayanan yang kita lakukan. 

Finally, apapun yang kita lakukan, apapun yang kita kerjakan dan apapun yang kita usahakan dalam kehidupan, haruslah berfokus untuk hal ini : MEMBANGUN. Ketahuilahlah bahwa tidak ada hidup lebih indah selain hidup bagi Kristus dan berada dalam seluruh rencana-Nya bagi hidup kita dan terus mengikuti Dia sampai garis akhir. Mari para pembangun, mulailah kita MEMBANGUN sekarang juga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun