Sidikalang- Pusat  Pasar Induk Sidikalang yang berlokasi di Jalan Trikora,Dairi Sumatera Utara  adalah pasar yang lengkap dan cukup besar.Berbagai kebutuhan seperti kebutuhan dapur,mainan anak-anak,pakaian sampai peralatan rumah tangga tersedia di  Pasar Sidikalang. Dalam situasi pandemi Covid -19 ini,pasar Sidikalang masih melaksanakan aktivitas seperti biasanya.Sekarang pada  setiap blok dalam pasar juga sudah disediakan tempat cuci tangan sebelum masuk ke pasar.
Ketika melakukan observasi pada  Jumat(16/10/2020) pukul 10.00 WIB, saya menemukan ada beberapa fakta di lapangan yaitu:
- Aktivitas pasar Sidikalang di mulai pukul 05.00-19.00 WIB.
- Hari pasar (pekan) Â yang ada di pasar Sidikalang hari Rabu dan Sabtu.
- Diadakan razia masker setiap harinya oleh gabungan gugus tugas Covid.
- Masih ada pedagang yang tidak menggunakan masker pada saat berjualan.
- Tidak ada pengecekan suhu dan aturan maximum pengunjung di Pasar Sidikalang.
- Masih ada penjual yang membuang sampah sembarangan.
- Tidak menjaga jarak dan berkerumun.
- Pedagang kurang menjaga kebersihan tempat jualnya.
- Adanya penurunan drastis pengunjung pasar dari biasanya.
- Terjadinya penurunan barang-barang kebutuhan di Pasar Sidikalang.
Meskipun aktvitas pasar dilakukan seperti biasanya,jalanan dan pusat-pusat keramaian terpantau lenggang. Arus lalu lintas di jalan raya sekeliling Pusat Pasar Sidikalang juga terasa lebih lenggang dari biasanya yang selalu macet.Para pedagang lebih banyak santai duduk-duduk disamping daganganya,sembari berbincang satu sama lain.
"Sepi sekali.Jumlah orang yang berbelanja menurun drastis",kata seorang pedagang Pasar Sidikalang ,boru Tarigan.
Menurut pedagang selama wabah Covid-19 membuat harga-harga ikut terguncang alias tidak stabil. Jadinya selain pengunjung,jumlah pedagang yang berdagang di pasar ikut menurun.
Menurut boru Tarigan sepinya pasar diduga karena imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk menghindari keramaian dan kontak langsung untuk menghidari virus corona.
"Bisa jadi gara-gara imbauan pemerintah itulah,jadinya warga lebih memilih berdiam diri dirumah dan mengurangi aktivitas bepergian karena takut kena korona",ujar boru Tarigan.
Selain penurunan kunjungan pembeli,karena takut Covid-19 juga membuat hasil pertanian menurun tetapi harga sembako mengalami kenaikan.
"Petani-petani malas jual hasil buminya langsung.Sudah pembeli sepi,harga enggak stabil pula,"sebut marga Angkat pedagang lainnya.
Para pedagang berharap,penyebaran wabah Covid-19 ini dapat segera berakhir sehingga kehidupan kembali normal.