Mohon tunggu...
Yunita Nurul Aini
Yunita Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Georg Simmel (1858-1918)

25 September 2022   19:19 Diperbarui: 25 September 2022   19:23 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Sekilas Tentang Simmel

Georg Simmel adalah seorang Sosiolog dari Jerman yang lahir di Berlin pada 1 Maret 1858. Simmel kuliah di Universitas Berlin pada tahun 1876 dan kemudian mempelajari berbagai macam cabang ilmu pengetahuan mulai dari psikologi, sejarah, filsafat, dan juga bahasa Itali selain sosiologi itu sendiri. Beliau juga kemudian menjadi salah satu pemikir yang turut berkembang besar dalam perkembangan keilmuan Sosiologi. 

Jadi, dalam tradisi pemikiran ilmu sosiologi ini Simmel sangat memberikan sumbangsi besar di dalam perkembangan ilmu sosiologi selain pada saat itu tokoh besarnya adalah Karl Marx maupun Weber yang dimana juga merupakan seorang sosiolog yang berasal dari Jerman. 

Karya besar dari pemikiran Simmel yang sangat terkenal adalah "The Philosophy of Money" di tahun 1900 yang dimana di dalam bukunya ini Simmel menjelaskan tentang bagaimana konsep uang apakah konsep uang itu bermain dan bekerja. Simmel meninggal di tahun 1918.

B. Sosiologi Simmel 

Simmel dikenal sebagai seorang sosiolog yang mempelajari mengenai kajian mengenai ruang sosial yang dimana menurut Simmel ini dia ingin menjelaskan tentang bahwa di dalam ruang sosial ini terdapat berbagai macam proses produksi dan reproduksi dari dinamika yang terjadi di masyarakat. Disini Simmel berusaha menjelaskan mengenai aspek relasionis yang menjadi ciri-ciri dari masyarakat, jadi ciri-ciri dari masyarakat itu ditentukan dari bagaimana produksi dan reproduksi ruang sosial itu diciptakan. 

Dalam konteks yang lain menurut Simmel, karena memang kajian sosiologi ini merupakan simbolis studi tentang bentuk-bentuk interaksi namun juga fokus pada bentuk asosiasi. Asosiasi yang dimaksud oleh Simmel disini adalah proses interaksi yang di dalamnya terlibat menjadi anggota masyarakat. Mulai dari bagaimana anggota-anggota masyarakat itu melebur, menyatu, bergaul, berinteraksi melakukan kontak sosial dengan masyarakatnya, yang kemudian dia diterima menjadi bagian dari anggota masyarakat tersebut. 

Tentunya dalam dinamika yang terjadi di masyarakat berbagai macam kegiatan-kegiatan sosial, kegiatan lingkungan, pastinya akan terus dilakukan di dalam kehidupan di masyarakat. Contoh yang paling sederhana misalnya kerja bakti, yang dimana kerja bakti itu merupakan wujud atau contoh dari proses asosiasi dan di satu sisi juga ada yang namanya hal-hal kegiatan tradisi. 

Misalnya kegiatan selamatan 7 bulanan, tahlilan atau yasinan, kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat seperti ini menurut Simmel adalah bagian dari mekanisme reproduksi ruang sosial yang diciptakan di dalam masyarakat. Sehingga yang kemudian akan menjadi ciri dari masyarakat itu yang tentunya menjadi satu ciri masyarakat yang berbeda di daerah kompleks dengan masyarakat yang non-kompleks. Mungkin akan berbeda begitupun sama masyarakat di daerah a atau b. 

Mungkin ada ciri-ciri yang berbeda, hal itu dibentuk karena adanya proses produksi dan reproduksi ruang sosial di masyarakat yang berbeda. Contohnya misalkan kegiatan siskamling yang dimana di daerah a berembuk untuk membentuk jadwal warga yang jaga malam, sedangkan di daerah b lebih memanfaatkan misalnya satpam yang dimana masyarakat dipungut iuran untuk membayar satpam. Setiap ciri-ciri dari masyarakat yang jelas menurut Simmel ini akan terlihat dari proses mereka. 

Menurut Simmel proses dari asosiasi itu ada hal yang mendasari, salah satunya adalah kebudayaan dan juga uang. Jadi, kebudayaan dan uang ini menurut Simmel menjadi dasar dari proses terjadinya asosiasi. Kebudayaan yang dimaksud disini adalah tradisi yang dimana kita tidak akan mungkin melakukan suatu hal yang mungkin itu belum jadi tradisi di dalam kehidupan masyarakat tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun