Mohon tunggu...
Yunita Indah
Yunita Indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Peran Jurnalisme Daring terhadap Literasi Media

15 Juli 2018   20:10 Diperbarui: 15 Juli 2018   20:32 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1.    Jurnalisme OnlineJurnalisme online adalah seorang jurnalis pada media online seperti website, blog,forum, sosial media atau media -- media online lainnya. Sama seperti jurnalistik konvensional, jurnalistik online juga harus menaati kode etik wartawan. Serta proses penyampaian informasi atau pesan yang menggunakan internet sebagai medianya sehingga mempermudah jurnalis dalam melakukan tugasnya.

Adapun prinsip dasar jurnalisme online menurut Paul Bradshaw, prinsip dari jurnalisme online meliputi lima hal yang di singkat sebagai B-A-S-I-C, yaitu :

*BrevityMengandung arti keringkasan, simple, praktis. Bradshaw mengungkapkan salah satu alasan yang dikemukakannya. Brevity sebagai penanda perbedaan internet, media cetak, radio, dan televisi sehinga berpengaruh terhadap bagaimana perilaku orang dalam memperlakukan masing -- masing media ini.  

*AdaptabiliyPersoalan adaptasi ini tidak hanya berkaiatan dengan keberadaan teknologi yang memaksa para pelaku media untuk semakin berbenah dan melek media. Selain itu juga, berkenaan dengan konten mediayang semakin hidup, dapat ditampilkan dalam bentuk yang beragam. Era ini merupakan era konvergensi yang menuntut jurnalis untul lebih skillfull dan cerdas. 

*ScannabilityBradshaw mengungkapkan, "Users of news website are generally task -- oriented". Hal ini dipertimbangkan karena tiap pengunjung website berita, ketika akan masuk dalam situs mereka akan melakukan pencarian terhadap topik -- topik yang sifatnya spesifik. 

*InteractivityDalam uraiannya tentang jurnalisme online, Bradshaw mendefinisikan interaktivitas sebagai ".. it is about giving the user control". Kontrol inibukan hanya bermakna memberikan peluang kepada pembaca untuk terlibat dengan topik -- topik yang sedang menjadi perbincangan, seperti dengan memberikan peluang bagi mereka untuk terlibat diskusi dan berpikir dengan memberikan komentar.Dapat juga dengan memberikan peluang kepada pembaca untuk menaruh konten pemberitaan dilaman -- laman social network, membiarkan pembaca untuk melibatkan diri dengan email atau RSS. 

*Community and ConversationJurnalisme yang baik adalah jurnalisme yang mampu memberikan pelayanan bagi masyarakatnya, menjalankan fungsi komersialnya dan mendukung apa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Conversation  dalam jurnalisme online memungkinkan terjadinya interaktivitas,  audiens taklagi berkeinginanmenjadi audiens saja, namun juga dapat menjadi seseorang yang berpengaruh atas topik -- topik yang dibahas.

2.    Literasi Media Literasi media merujuk kemampuan khalayak yang melek terhadap media dan pesan mediamasaa dalam konteks komunikasi massa (Tamburaka, 203:7). Literasi media adalah suatu rangkaian perspektif yang kita gunakan secara aktif untuk menerpa diri kita dengan media untuk menginterpretasikan makna dari pesan - pesan (media) yang kita temui. Kita membangun perspektif kita dari struktur pengetahuan. Untuk membangun struktur pengetahuan, kita memerlukan peralatan dan materi -- materi mentah. Peralatan tersebut adalah keterampilan kita. Sedangkan materi mentah tersebut adalah informasi yang kita dapat dari media dan dari dunia nyata (Potter, 2001: 22). Mengambil kendali adalah inti dari dari literasi media. Menjadi melek media memberikan kita perspektif yang lebih jelas untuk melihat batas antara dunia nyata dan dunia yang dihasilkan oleh media. (Potter, 2001:14).

Istilah Media Literacy sering disalah artikan dengan Media Education. Literasi media bukanlah pendidikan, meski begitu untuk memahami literasi media juga diperlukan pengetahuan tentang media. Perbedaannya adalah pendidikan media memandang fungsi media massa yang senantiasa positif, yaitu sebagai a site of pleasuare dalam berbagai bentuk, sedangkan literasi media yang memakai pendekatan innoculations yang berupaya melindungi khalayak dari dampak buruk pesan media mssa (Tamburaka, 2013: 11). Silverblatt (Ginting, 2015: 243) menyebutkan empat tujuan literasi media, yaitu:

1.Kesadaran kritis. Kesadaran kritis memberikan manfaat bagi khalayakuntuk mendapat informasi secara benar terkait coverage (cakupan) media dengan membandingkan antaramedia yang satu dengan yang lain secara kritis.

2.Lebih sadar akan pengaruh media dalam kehidupan sehari -- hari, menginterpretasikan pesan media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun