Awal dekade ini memang menyisakan banyak kelabu di dunia. Pandemi Covid-19 menyerang siapapun tanpa memandang status sosial, pekerjaan, dan pangkat seseorang. Mau lu tajir kek, sobat misqueen, jadi bos, atlet, karyawan, sampe anggota kerajaan sekalipun nggak bisa ngehalau datangnya Corona kalo udah takdir mah.
Tak terkecuali di dunia perbolaan, datangnya si Corona ini beneran deh bikin mupeng seluruh federasi sepakbola di bumi ini. Dari federasi yang super amburadul macem Liga 1, sampe federasi paling elit kek UEFA, FIFA, dan FA. Kelimpungan semua itu orang-orangnya gara-gara Corona ini.
Tahun 2020, dimana tahun ini pernah menjadi tergantungnya harapan baru dari ambyarnya 2019, ternyata malah menyisakan lebih banyak kepedihan. Meskipun ada pula kebahagiaan dan pembelajaran baru di dalamnya.
Untuk lebih afdolnya ayo kita rangkum beragam momen tak terlupakan yang tersaji dalam Kaleidoskop Sepakbola Tahun Corona.
1. Bursa Transfer
Pertama kita bahas yang paling enteng dulu deh. Pasar transfer liga Eropa memang tak begitu ramai saat musim dingin, pasalnya banyak klub yang menilai jika musim dingin tidak terlalu efektif untuk mendatangkan pemain baru.
Namun demikian dua setan merah cabang Inggris dan Italia nyatanya tidak mengikuti argumen kuno tersebut. Mereka berdua ini mengambil langkah jitu dengan mendatangkan pemain yang tepat di bursa transfer musim dingin.
Di Inggris ada MU yang memboyong Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon di bulan Januari. Harapannya tentu saja bisa mengangkat performa MU yang berbulan-bulan berjibaku di papan bawah. Dengan dana kontan 55 juta dan beberapa printilan bonus, Bruno Fernandes berhasil menjadi pilar utama bangkitnya Manchester United hingga berhasil mengakhiri musim di peringkat tiga.
Menyebrang ke Italia, ada AC Milan yang memutuskan untuk membawa pulang mantan pemain mereka. Zlatan Ibrahimovic kembali ke San Siro di bulan Januari. Kedatangan Ibra awalnya sempat diragukan banyak pihak karena usianya yang terbilang sudah senja.
Namun Zlatan just being Zlatan, dia manusia setengah singa yang berbeda dari manusia normal lainnya. Hadirnya dia mampu membantu AC Milan kini bertengger di puncak klasemen Serie-A. Menggusur dominasi Juventus yang sudah mau satu dekade menguasai sepakbola Negeri Pizza.