Juara merupakan sebuah prestasi yang ingin diraih oleh setiap individu maupun sekelompok orang,baik kalangan anak-anak,remaja dan dewasa,baik dalam olahraga,olimpiade,kompetisi,atau kontes dalam bidang tertentu.
Bagi siapapun yang berhasil merai sebuah prestasi ataupun juara tingkat kecamatan,kabupaten,nasional maupun internasional pasti disanjung-sanjung dan sangat dibanggakan oleh keluarga,kerabat dekat bahkan Negara. Selain terkenal dengan kepintaran dan prestasinya, mungkin mereka juga akan mudah untuk mencapai sebuah cita-cita sesuai dengan prestasi yang selama ini telah diraihnya ,mereka juga akan terus mendapatkan pujaan, sanjungan,penghargaan bahkan mereka juga akan mendapatkan penghormatan dan perlakuan khusus.
Akan tetapi penghargaan yang diberikan hanyalah bersifat sementara,setelah menjadi juara dan tidak lagi menjadi juara ya sudah tidak akan ada lagi perlakuan istimewa yang diberikan, kecuali seseorang itu ingin tetap melanjutkan prestasinya untuk menjadi juara secara individu dan mereka ikut serta dalam lembaga tertentu untuk mengembngkan bakat dan prestasinya meskipun berulang kali kerap menghadapi kendala dan kegagalan.
Para juara justru sering sekali mengalami frustasi karena menghadapi kenyataan pahit yang tidak sesuai dengan keinginannya untuk meraih prestasi maupun juara yang bisa dibanggakan. Namun Negara kita Negara Indonesia masih memelihra "budaya"bahwa menang adalah mengalahkan. Maka siapapun yang berhasil meraih prestasi maupun juara berarti dia "mengancam"bagi orang lain,terutama para juara yang bisa setiap saat harus rela digusur kedudukannya untuk memberi tempat bagi orang baru yang telah berhasil meraih juara ataupun prestasi.
Namun,tak sedikit pula seseorang juara memiliki rasa ambisius yang sangat tinggi untuk menjadi juara sehingga para juara menggangap dia adalah"musuh/lawan",yang membuat mereka kerap tak tegur sapa bahkan saling memandang dengan tatapan sinis.