Mohon tunggu...
Yunita Rizqianthi
Yunita Rizqianthi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Panjang Jimat di Keraton Kanoman Cirebon

20 Oktober 2021   23:46 Diperbarui: 21 Oktober 2021   00:57 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Yunita Rizqianthi

Puncak malam pelal di keraton kanoman dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW ditandai dengan acara Panjang Jimat. [19/10/21]

Acara panjang jimat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kelahiran Rasulullah SAW yang dilaksanakan tepat pada malam 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 M) di kota mekah.

Panjang jimat yang berasal dari kata Panjang yaitu sebuah piring pusaka yang besar berbentuk bundar. Sedangkan Jimat sendiri yaitu sebuah benda - benda pusaka yang memiliki nilai sejarah.

Acara panjang jimat di Keraton Kanoman ini dilaksanakan pada pukul 21:00 WIB. Acara ini dimulai dengan ditandai suara bunyi lonceng/gong yang berada dipintu gerbang keraton.

Acara ini dimulai di bangsal jinem, Pangeran Pati Qodiran sungkem kepada Sultan Kanoman XII Sultan Raja Muhammad Emirudin untuk meminta izin dimulainya acara panjang jimat.

Setelah proses sungkeman, kemudian prosesi acara iring - iringan yang diikuti Pati Qodiran beserta rombongan yang membawa benda - benda pusaka seperti piring, londor, kendi, lilin besar dan benda lainnya. Para rombongan juga membawa nasi dan lauk.

Proses iring - iringan ini dimulai dari pendopo keraton, lalu menuju Pintu Si Blawong yang hanya dibuka pada prosesi maulid nabi saja, dan menuju Masjid Agung Kanoman. Selama perjalanan semua orang membaca sholawat nabi.

Pada proses perjalanan menuju Masjid Agung Kanoman, ribuan warga menonton dan menyaksikan proses tersebut disepanjang jalan yang dilewati rombongan Pangeran Pati.

Setelah di Masjid Agung Kanoman, para rombongan duduk dimasjid untuk melaksanakan proses pembacaan berjanji, kalimat Thoyyiban, Sholawat Nabi dan ditutup dengan acara berdoa.

Pada pukul 12 malam nasi dan lauk yang dibawa rombongan kemudian dibagikan kepada keluarga sultan, abdi dalem, famili dan seluruh warga yang hadir dihalaman Masjid Agung Kanoman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun