Mohon tunggu...
Yuni NurHasanah
Yuni NurHasanah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Virus Bertamu Kreativitas Menjamu

16 Agustus 2020   01:25 Diperbarui: 16 Agustus 2020   01:26 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020. Kini kasus positif Corona (COVID-19) telah memakan ribuan korban jiwa yang tersebar di 34 provinsi dengan kasus terbanyak di DKI Jakarta.


Munculnya COVID-19 ini mengakibatkan penurunan aktivitas masyarakat secara signifikan. Segala aktivitas masyarakat harus dilakukan dari rumah. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Dampak yang ditimbulkan COVID-19 sudah mengitari kesegala bidang, terlebih pada bidang ekonomi dan bidang pendidikan. 

Terkait dalam bidang pendidikan, pembelajaran yang seharusnya dilakukan disekolah dengan tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, kini tidak memiliki makna yang seutuhnya lagi. Proses belajar mengajar tetap dilaksanakan, namun dengan sistem yang berbeda pula dari sebelumnya. Sistem ini dikenal dengan sistem belajar daring (online) atau dari rumah.


Hal yang demikian ini, mengharuskan guru untuk lebih meningkatkan kreativitasnya dalam meramu pembelajaran online agar tidak terkesan kaku dan membosankan.  Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pembelajaran online ini kurang memberikan dampak efektif dalam proses keberlangsungannya.
Efektifitas belajar mungkin saja dapat terpenuhi dalam pembelajaran online dimasa sekarang ini. Tentu efektifitas harus diciptakan oleh guru selaku pengajar. Efektifitas belajar dapat dirasakan dari motivasi guru dalam mengajak siswa belajar, metode penyampaian meteri oleh guru, tampilan media pembelajaran yang digunakan, dan bahasa yang digunakan guru dalam pembelajaran online.


Di masa pandemi COVID-19 memungkinkan para pelajar merasa bosan. Bosan dengan keadaan yang mengharuskannya untuk tetap berdiam diri dirumah, tanpa ada teman sepergauannya di hari-hari yang mengekangnya. Maka hal ini dapat dijadikan guru sebagai senjata ampuh dalam pembelajaran online.


Tuangkan ide-ide baru untuk produk pengajaran. Ciptakan media yang menarik, serta yang dapat memanjakan mata siswa dengan media edukatif. Kebosanan siswa dapat kita hilangkan dengan proses belajar yang menarik. Semaksimal mungkin ciptakan media pembelajaran berbasis teknologi. Pergunakan berbagai aplikasi editing sebagai penunjang pembuatan media pembelajaran.


Disisi lain, ada sebagian pihak mungkin sangat kaku terhadap penggunaan teknologi. Pembelajaran yang menarik kian di telusuri guru, salah satunya ialah Pembelajaran VTML. Pembelajaran VTML (Virtual Tatap Muka Langsung) ini juga dapat dilakukan pada kategori rumah  pedalaman/pelosok desa. Tentu strategi pembelajaran VTML dimasa pandemi harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan. Pembelajaran VTML merupakan inovasi baru yang dapat diterapkan dimasa pandemi seperti sekarang ini. Pembelajaran VTML ini merupakan trobosan kreatifitas baru yang pelaksanaannya tidak menggunakan teknologi internet.


Pembelajaran VTML (Virtual Tatap Muka Langsung) sebenarnya sama dengan pembelajaran seperti sebelum diadakannya pembelajaran daring/online. Hanya saja sistem pembelajaran VTML ini, baik antara guru dan siswa harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak satu sama lain, tidak menyentu benda-benda milik orang lain selama pembelajaran berlangsung, menyiapkan air dan sabun untuk cuci tangan, serta setidaknya harus membawa hand sanitizer kemanapun.


Pembelajaran VTML (Virtual Tatap Muka Langsung) harus dipersiapkan dengan matang tentunya. Guru harus mampu untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, guru harus memikirkan dan juga menguasai materi yang akan di sampaikan, guru harus mampu membuat media pembelajaran non teknologi, guru harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin, serta guru harus mampu memberikan kenyamanan kepada siswa dan orang tua.


Pembelajaran VTML (Virtual Tatap Muka Langsung) dilaksanakan seminggu 1 atau 2 kali saja (dengan arti pembelajaran melalui online tetap dilaksanakan). Pembelajaran VTML dilaksanakan di satu tempat yang daerah tersebut banyak dihuni atau jarak tempuh antara rumah siswa yang satu dan siswa lainnya berdekatan, dengan cara guru yang mendatangi titik kumpul. Sistem pembelajaran VTML ini juga harus dikurangi jumlah murid dari sebelumnya, yaitu membagi kelompok belajar. Hal ini akan tetap mengindahkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan. Kemudian guru menyampaikan materi sesuai jadwal roster yang telah ditentukan. Tentunya pembelajaran VTML ini tidak perlu memakan durasi yang lama, sebab tujuan pembelajaran VTML ini hanya sebagai penyampaian materi secara padat dan tatap muka langsung ditengah pandemi yang melanda.


Sama seperti pembelajaran tatap muka sebelumnya, pembelajaran VTML ini juga meengharuskan siswa untuk tetap memiliki pekerjaan rumah (PR). Dengan catatan tugas hanya boleh dikerjakan dirumah saja. Dan jika siswa kurang paham terkait materi yang disampaikan, siswa boleh menanyakannya atau berdiskusi jarak jauh/ melalui telepon dan dijawab melalui telepon pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun