Mohon tunggu...
yuniar rosyidah
yuniar rosyidah Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Pembelajar karya tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Kabar Saat Pandemi Covid-19 Melanda?

29 September 2020   15:30 Diperbarui: 29 September 2020   15:49 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi covid-19 telah merubah banyak hal dalam kehidupan. Kebiasaan harus dirubah dan mengikuti prosedur demi keselamatan bersama. Kehidupan normal masyarakat akan saling bergotong-royong dalam menentukan suatu keputusan atau sekadar bertukar pendapat mengenai keadaan keluarga yang dialami oleh masing-masing. Namun terjadinya pandemi masyarakat harus merubah banyak kebiasaan mulai dari menjaga jarak antar sesama ketika melakukan komunikasi, tidak berjabat tangan, menghindari kerumunan, rajin menjaga kaebersihan diri dan mencuci tangan. 

Hal yang paling sulit dilakukan yakni menghindari terjalinnya interaksi antar sesama tetangga. Jika pada keadaan normal tetangga adalah orang yang paling dipercaya untuk bersua, namun ketika pandemi yang banyak dilakukan adalah perilaku mawas diri bahkan kepada tetangga sekalipun akan saling menjaga jarak untuk menghindari penyebaran covid. 

Proses interaksi antar masyarakat semakin terbatasi bukan tanpa alasan namun untuk memutus rantai penularan covid-19. Terbatasnya aktivitas masyarakat di luar rumah seperti kegiatan perkumpulan keagamaan, majlis taklim, peribadahan berjamaah, kegiatan adat, festival dan masih banyak kegiatan lain yang terbatas. Kebijakan pembatasan kegiatan di luar rumah beberapa waktu lalu telah berhasil menurunkan angka pasien sembuh dari covid-19. 

Pembatasan inipun tidak bisa diterapkan dalam rentang waktu yang lama mempertimbangkan perekonomian masyarakat berbeda. Kebijakan pembatasan tersebut terbukti mampu menghambat penyebaran namun setiap kebijakan pasti ada dampak postif dan negatif. 

Dampak positif akibat covid 19 yakni; 1) Orang tua memiliki kesempatan memberikan pembelajaran kepada anaknya melalui pendampingan guru di rumah masing-masing. 2) Anak memiiki waktu bermain, belajar, dan mengeksplorasi diri dengan hobinya bersama orang tua. 3) Kebiasaan beberapa orang tua yang menuntut anak mengikuti dan mendapatkan kejuaraan dalam suatu lomba berkurang, hal ini karena kegiatan perlombaan dibatasi pelaksanaannya (tatap muka). 4) Orang tua memperhatikan perkembangan anaknya baik secara akademik maupun nonakademik. 5) Anggota keluarga saling bersinergi menjaga satu sama lain. 6) Anak mengenal dan mampu mengoperasikan teknologi sejak dini. Selain dampak positif ada juga dampak negatif yakni: 1) Anak kecanduan gadget dan bergantung pada akses internet sebagai kebutuhanya. 2) Menurunya keterampilan bersosialisasi. 3) Keterampilan anak dalam menjalin komunikasi dengan sesama terbatas. 4) Anak akan mudah bosan dengan kegiatan yang monoton.

Munculnya pandemi covid 19 selain membawa dampak secara umum juga mempengaruhi psikis masyarakat. Terlebih lagi ketika ada pasien covid 19 yang dinyatakan suspect sampai dengan yang sudah dinyatakan positif. 

Secara otomatis masyarakat akan menjahuinya dan kerabat dekatnya serta perbedaaan perlakuan. Perlakuan berbeda dari masyarakat dapat menyebabkan tekanan batin oleh korban dan dapat mengakibatkan gangguan psikis bahkan stres. Jika sudah pada tahap ini maka imun tubuh pun akan turut menurun. 

Selain itu ketakutan dan kecemasan berlebihan dapat menimbulkan kepanikan publik. Kepanikan yang terjadi membuat masyarakat tidak fokus dalam mengikuti anjuran protokol kesehatan.  Sehingga bermunculan pelanggar protokol kesehatan covid-9 dengan asumsi pelaksanaan kegiatan untuk kebutuhan pangan. Mayoritas masyarakat yang memiliki profesi pedagang lebih memilih melakukan aktivitas dagangnya untuk menyambung kehidupannya dan keluarga. 

Aktivitas ini lambat laun menjadi kebiasaan normal dan seringkali peraturan pembatasan dilanggar. Mindset  new normal menurut masyarakat tentu bervariasi, ada yang mengasumsikan bahwa aktivitas dapat dilakukan seperti keadaan normal, ada yang memiliki minset bahwa covid 19 telah usai penularannya. 

Kenyataannya tidak demikian, upaya yang dilakukan pemerintah yakni dengan melakukan pers dan memberikan penjelasan seterbuka mungkin mengenai covid 19 sehingga masyarakat selalu mawas diri.

Saat ini covid menjadi perbincangan hanga lantaran kembali melonjaknya jumlah yang jumlah terinfeksi. Berbagai daerah muncul klaster-klaster baru penderita covid 19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun