Biar jadi 5 Ojo, bisa jadi satu ojo lagi dari Aa Gym, yaitu: Ojo ngomong karo bojo (tentu saja ini plesetan dari kami terhadap pernyataan Aa Gym, yang berarti "jangan minta izin ke istri". Sekali lagi ini plesetan saja. Kalau dari Aa Gym yang aseli kan 3D yaitu: Dimulai dari diri sendiri, Dimulai dari yang kecil, dan Dimulai dari sekarang. Plesetannya tambah 1D lagi yakni: Diijinkan istri)
Terakhir mengutip pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono X bahwa  terkait pandemi Virus Corona atau COVID-19, mirip dengan yang pernah digambarkan oleh pujangga besar Jawa, Raden Ngabehi Ronggowarsito.
"Pada hari-hari ini yang sarat akan ketidakpastian yang digambarkan oleh pujangga wekasan (terakhir), Ronggowarsito, dalam 'Serat Kalatidha', suasana tidha-tidha (penuh keraguan) yang sulit diramal, penuh rasa was-was," demikian Sultan dalam pidato yang disampaikannya di Kantor Gubernuran DIY, mengutip kompas.com dan juga ada di detik(dot)com, hari Senin tanggal 23 Maret 2020.
Pernyataan Ngarsa Dalem HB X --yang mengutip Ranggawarsita- saya rangkum menjadi 5 (lima) hal sebagai berikut,
- Menjaga kesehatan,
- Laku prihatin,
- Wajib menjalankan aturan baku dari sumber resmi yang terpercaya.
- Memiliki kadar literasi yang tinggi -yang bisa membedakan mana yang benar dan mana yang hoax,
- Memakai nalar
Terinspirasi oleh comment dari seorang sahabat --yakni doktor Martino alumni Thailand (sekarang di Gici Business School)- di FB saya, maka bisa jadi ungkapan Prabu Jayabaya juga berubah menjadi "Ora digital ora melu milenial, Newnormal akeh webinar kareben bocah belajar. Nanging ora bejane sistem digital marakake akeh cah sekolah turu ning bantal".
Tidak berdigital artinya tidak seperti anak milenial. Era new normal banyak webinar, biar anak belajar. Tapi seberuntungnya system digital membuat banyak siswa tidur di bantal. Tabik.