Pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan rumah tangga. Kurangnya kesadaran akan pentingnya memilah dan mengolah sampah dengan baik sering kali menyebabkan penumpukan limbah yang berujung pada pencemaran lingkungan. Upaya mengatasi permasalahan ini, mahasiswa KKN mengadakan kegiatan edukatif berupa demonstrasi pengolahan sampah anorganik dan organik sebagai langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan limbah secara kreatif dan ramah lingkungan.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah mendaur ulang sampah anorganik, khususnya botol plastik bekas, menjadi pot tanaman yang bernilai guna. Botol-botol plastik yang sebelumnya hanya menjadi limbah kini disulap menjadi wadah yang dapat digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman, mulai dari sayuran hingga tanaman hias. Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, inovasi ini juga memberikan manfaat tambahan bagi ketahanan pangan rumah tangga. Dengan memiliki pot tanaman dari bahan daur ulang, masyarakat diajak untuk mulai bercocok tanam di rumah, baik di pekarangan maupun dengan sistem vertikal bagi yang memiliki lahan terbatas.
Tak hanya itu, mahasiswa KKN juga mengadakan demonstrasi pengolahan sampah organik dengan mengubah sisa makanan dan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Teknik ini diperkenalkan sebagai solusi sederhana namun efektif dalam mengurangi limbah organik yang biasanya berakhir di tempat pembuangan sampah. Dengan memanfaatkan sisa makanan, kulit buah, dan dedaunan kering, masyarakat dapat menghasilkan pupuk alami yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman tanpa perlu bergantung pada pupuk kimia. Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan kompos juga lebih ekonomis karena mengurangi biaya pembelian pupuk bagi petani maupun penghobi tanaman.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, terutama para dikalangan ibu PKK Â Desa Tegalsari yang tertarik untuk menerapkan konsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pelatihan langsung, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Selain itu, masyarakat semakin menyadari bahwa mengelola sampah dengan baik bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan, tetapi juga peran bersama yang dapat dimulai dari rumah masing-masing.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang tepat semakin meningkat, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Langkah kecil dalam mendaur ulang sampah ini, jika dilakukan secara konsisten dan melibatkan lebih banyak orang, dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan. Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bebas dari pencemaran sampah semakin nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI