Mohon tunggu...
Yulistiana Sholiqhah Marli
Yulistiana Sholiqhah Marli Mohon Tunggu... Freelancer - Planologi'19

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Implikasi Pertanian pada Era Revolusi Industri 4.0

24 Desember 2020   16:06 Diperbarui: 24 Desember 2020   17:23 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dewasa ini sektor pertanian mengalami keadaan pemerosotan kontribusi secara signifikan pada Produk Domestik Bruto Nasional saat Era Revolusi Industri 4.0, hal ini dikuatkan oleh bukti bahwa pertanian tidak lagi menjadi sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan karena permasalahan berubahnya lingkungan dan SDA pertanian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketahanan, keamanan, sumber daya manusia hingga regulasi dari pemerintah yang berubah-ubah.

Permasalahan sumber daya manusia disini bukan hanya disebabkan oleh faktor usia, tetapi juga dikarenakan faktor produktivitas yang rendah. Faktor produktivitas disebabkan oleh kurangnya akses untuk menuju teknologi dan informasi pertanian modern, hal ini telah memaksa banyak petani untuk beralih ke pekerjaan yang lebih cepat menghasilkan.

Para milenial menganggap bahwa profesi petani identik dengan pekerjaan kasar, berkotor-kotoran, dan berpenghasilan rendah. Maka dari itu milenial kurang minat terjun pada sektor pertanian. Lalu dewasa ini seperti yang diketahui bersama bahwasannya milenial sangat akrab dengan teknologi digital dan sejenisnya. Dari hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan mengarahkan agar generasi milenial mengembangkan pemanfaatan teknologi berbasis 4.0. Dimana era industri 4.0 ini semuanya identic dengan teknologi digital, seperti: Internet of Things, Artificial Intelligence, Human-Machine Interface, teknologi robotic dan sensor, serta teknologi 3D Printing.

Dengan diimplementasikannya Industri 4.0 disektor pertanian, diharapkan proses usaha tani menjadi semakin efisien, sehingga terjadi efisiensi, peningkatan produktivitas, dan daya saing. Sehingga kedepannya pertanian dapat kembali menjadi kontributor utama pada PDB dan juga dapat memenuhi kebutuhan penduduk kembali dengan peningkatan produktivitas pada sektor pertanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun