Mohon tunggu...
Yuli Setyowati
Yuli Setyowati Mohon Tunggu... Guru - Guru di SDN 2 Giriyoso Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri

Manusia biasa penyuka traveling yang mencoba bermanfaat untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Contekstual Learning

28 September 2022   11:30 Diperbarui: 28 September 2022   11:37 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peralihan dari pembelajaran secara luring menjadi daring membuat siswa menjadi malas berpikir karena sudah dimanjakan dengan kemudahan pembelajaran saat daring.

Sebagai contoh ketika pembelajaran matematika secara daring siswa terbiasa mengerjakan soal dengan bantuan orang lain maupun dengan bantuan kalkulator dan browsing mencari jawaban, sehingga pada saat pembelajaran secara luring siswa cenderung malas dan mengerjakan sesuka hatinya yang menyebabkan nilai pada pelajaran matematika materi konversi satuan panjang rendah. 

Kondisi ini diperburuk dengan anggapan siswa bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit serta kurangnya penulis sebagai penulis menerapkan media dan metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, penulis masih menggunakan metode ceramah. Hal ini dikarenakan penulis kekurangan waktu menyusun media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa karena banyak tugas tambahan yang harus dikerjakan penulis.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa praktik pembelajaran ini menjadi sangat penting untuk dibagikan karena :

  • Hasil wawancara kepada teman sejawat, ternyata mereka mengalami permasalahan yang sama.
  • Hasil wawancara kepada siswa, mereka kesulitan mengerjakan soal matematika yang pemahaman konsepnya kurang mereka pahami.
  • Memotivasi penulis untuk terus mendesain pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan pemahaman yang bermakna bagi siswa.
  • Hasil praktik baik ini penting untuk dibagikan dengan tujuan bagi pembaca dapat mengenal beberapa variasi mengajar yang memadukan metode, media, dan bahan ajar untuk pembelajaran dikelas yang lebih menarik bagi siswa.

Adapun peran dan tanggungjawab penulis dalam praktik baik ini adalah sebagai pendidik yang memiliki tanggungjawab untuk membimbing dan memfasilitasi belajar siswa serta mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

 Tantangan

Dalam mencapai tujuan tersebut banyak hal dilakukan penulis seperti mengidentikasi, mengeksplorasi, dan mencari penyebab masalah, tantangan  yang dihadapi penulis untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

  • Motivasi belajar siswa rendah.
  • Kemampuan awal siswa dalam pembelajaran matematika rendah
  • Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
  • Penulis cenderung menerapkan pembelajaran yang berpusat pada penulis (teacher centered).
  • Penulis sebagai guru kurang memiliki waktu merancang pembelajaran yang menarik
  • Kurangnya penerapan media dan metode teknologi yang sesuai kebutuhan siswa
  • Kurang tepatnya penulis memilih media belajar yang sesuai
  • Kurangnya sarana prasarana yang mendukung pembelajaran inovatif dan menyenangkan.
  • Belum adanya sarana dan prasarana teknologi informasi.

Tantangan tersebut yang menyebabkan seorang penulis harus menggunakan berbagai cara dalam pembelajarannya seperti penggunaan media dan metode tepat, pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sekitar tanpa harus bergantung dengan teknologi informasi.

Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan penulis sebagai guru untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain :

  • Wawancara dengan pakar agar mendapat saran masukan.
  • Mencari literatur yang memberikan pemahaman serta mendukung penggunaan model, media dan penggunaan alat peraga
  • Memilih strategi yang tepat

Strategi yang dipilih adalah pendekatan student centered, menurut I Putu Widyanto dan Raisa Vienlentia dalam jurnal Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa menggunakan Student Centered Learning (2022) menyebutkan bahwa Student Centered  Learning lebih menekankan  pendekatan  interaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun