Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keberanian Datang di Kala Bosan

15 Juli 2020   17:28 Diperbarui: 15 Juli 2020   17:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi latar: newsroom.nuadu.com

Ketika pandemi COVID-19 diumumkan dan pemerintah mengeluarkan kebijakan WFH dan SFH, semuanya menjadi berubah. Kami yang beraktifitas di jenjang TK tidak luput dari perubahan itu. Kami harus menyesuaikan pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sebagai Kepala Sekolah TK, aku pun berusaha bertindak cepat untuk mengantisipasi keadaan. Berkoordinasi dengan guru-guru, menyiapkan materi PJJ. Alhamdulillah tak ada hambatan, karena guru-guru sudah terbiasa menyiapkan perangkat pembelajaran mulai dari prota, promes, RPPM, dan RPPH. Tinggal cara mengemasnya saja supaya materi bisa tersampaikan melalui media WA grup wali murid, yang kebetulan sudah terbentuk grup WA masing-masing kelas.

Berusaha sebisanya mencari cara paling pas agar orang tua tak mendapat kesulitan dalam mendampingi dan membimbing pembelajaran putra-putrinya di rumah.

Guru-guru menyodorkan materi yang sudah mereka kemas dan sudah mereka persiapkan dari rumah. Aku pun bernafas lega, dengan dedikasi dan keterampilan mereka dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Padahal ini merupakan pengalaman pertama bagi semua, khususnya kami guru-guru TK.

Kini tiap pagi kegiatanku membuka WA grup guru-guru untuk melihat laporan perkembangan pembelajaran yang sedang atau sudah dilaksanakan. Guru-guru selalu mengirim tanggapan wali murid yang isinya bermacam-macam, tapi pada dasarnya, semua saling mendukung, saling  membantu dan menyemangati. Semoga virus korona segera teratasi dan anak anak bisa kembali bersekolah seperti biasanya.

Mengingat usiaku yang sudah tidak muda lagi kadang aku merasa  tak cukup bagus dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah TK. Dari mulai penguasaan materi pembelajaran, pengerjaan Adm kepala sekolah, apalagi urusan IT jelas aku pas-pasan. Padahal sekarang sudah era serba digital.  

Aku kepala TK dadakan. Tak pernah terpikir sebelumnya untuk menggantikan kepala sekolah  sebelumnya yang fokus dengan tugas barunya sebagai kepala SMP Negeri. Namun alhamdulillah aku punya guru-guru yang handal. Keberadaan mereka membuat aku bergairah untuk menjalaninya.
 
Kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya sudah banyak menorehkan prestasi, baik guru, lembaga maupun murid muridnya sehingga TK kami cukup dikenal dan diminati. Selain letaknya yang strategis, kepercayaan dari para orang tua murid senantiasa kami jaga.

Sebetulnya semangat kerjaku cukup tinggi. Namun pasca operasi lutut yang terpaksa kujalani, mobilitasku menjadi sedikit terganggu. Trauma pasca operasi, membuatku belum berani  mengendarai sepeda  motor  sebagai penunjang mobilitasku.

Menggunakan kursi roda berbulan-bulan semasa sakit maupun masa penyembuhan terasa berat. Dukungan keluarga membuat aku mampu menjalani pengobatan dan pemulihan hingga aku bisa berjalan kembali.

Aku menjalani hari-hari yang tak biasa dalam masa pandemi ini. 4 bulan sudah kulewati, tak banyak yang bisa dilakukan. Sudah mulai bosan dengan pekerjaan rumah yang memang sudah terbiasa aku kerjakan.

Pekerjaan sebagai Kepala Sekolah TK dengan status guru honorer dan kegiatan warung makan,  yang setiap hari kujalani cukup melelahkan. Kini rasa lelah itu mulai ku rindukan. Meski  tak tahu pekerjaan mana yang lebih utama, keduanya sudah menjadi bagian keseharianku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun