Mohon tunggu...
Yulida Hasanah
Yulida Hasanah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer and Mompreuner Peduli Generasi dan Keluarga

Hidup ini tempat menyemai pahala, dan menulis adalah salah satu media yang bisa mendatangkan pahala. Hanya orang beriman yang yakin akan hari ditimbangnya pahala dan dosa manusia selama hidup di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Satukan Langkah, Lanjutkan Perjuangan!

28 Juli 2019   09:08 Diperbarui: 28 Juli 2019   13:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Harapan tak selamanya bisa menjadi kenyataan, terlebih harapan itu datang di saat umat Islam masih berada dalam jalan perjuangan politik semu bernama demokrasi. Sangatlah wajar jika umat Islam berkali-kali kecewa bahkan tersakiti saat menginginkan suara mereka didengar, malah diabaikan. 

Atau ketika mereka menginginkan keadilan hukum atas sebuah kecurangan, hukumpun betepuk sebelah tangan. Bahkan umat Islam disebut sebagai biang makar ketika ingin memperjuangkan Islam sebagai solusi atas masalah yang menimpa negerinya. Sungguh sebuah ironi perjuangan yang tak mudah untuk dilupakan!

Namun, hal ini ternyata kurang membuat rasa kecewa itu semakin membesar dalam diri umat ini. rekonsiliasi yang seharusnya tak terjadi, malah menjadi pemandangan yang tidak menyejukkan hati. 

Dengan alibi 'menolak rekonsiliasi sama dengan menolak adanya persatuan NKRI' dan menerima rekonsiliasi sama dengan telah menjadi pendekar demokrasi. Hal ini justru telah memutus urat nadi 'ghiroh umat Islam' untuk satu tujuan perjuangan menjadikan NKRI mulia dengan hukum Allah. 

Umat Islam tak bisa diam dengan rasa kecewanya. Umat Islam tak boleh mati "ghiroh perjuangannya" hanya karena rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo-Jokowi sebagai penerimaan dan ucapan selamatnya kepada Presiden terpilih sebagai pemenang Pilpres 2019 oleh KPU ini. Sebab, harapan besar umat Islam tentang masa depan perjuangan masih terbentang luas di hadapan mereka. 

Ya, harapan besar itu nyata! sebagaimana yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Asep Syarifudin berharap sistem kenegaraan berlandaskan Islam, yaitu Khilafah. 

Diapun menginginkan agar Khilafah bisa tegak berdiri di Indonesia tahun 2014 nanti, sebab siapa saja yang menolak Khilafah, sama artinya telah menodai agama. Karena Khilafah adalah sistem politik serta menjadi salah satu bagian dari syari'at Islam.(suara.com)

Pernyataan PA 212 tersebut, telah membawa angin sejuk di tengah panasnya udara demokrasi pasca rekonsiliasi beberapa waktu lalu. Dan hal ini pula yang akan menjawab kemana arah perjuangan umat Islam yang selama ini. 

Sedangkan, umat Islam sudah semakin menyadari bahwa demokrasi hanya memberikan jalan sempit bagi mereka untuk memperjuangkan syari'at Islam. Maka, tinggal satu langkah lagi menuju Khilafah. Dengan menyatukan langkah perjuangan untuk persatuan umat menuju kemenangan Islam yang hakiki.

Persatuan Umat menuju Kemenangan Islam

Pada dasarnya, umat ini telah Allah SWT  ingatkan tentang kunci kemenangan yaitu dengan adanya persatuan, dan pada hari ini umat mulai tersadarkan bahwa demokrasi bukanlah jalan persatuan umat, demokrasi hanyalah jalan para kapitalis menuju kepentingan mereka yakni menuju kursi kekuasaan. Hari ini, mari kita renungkan kembali firman Allah SWT di bawah ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun