Mohon tunggu...
yulianto liestiono
yulianto liestiono Mohon Tunggu... Freelancer - perupa

Lahir di Magelang. Pendidikan terakhir ISI (Institut Seni Indonesia )Jogjakarta. Tinggal di Depok

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ratri

24 Maret 2016   15:09 Diperbarui: 24 Maret 2016   15:20 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakartaku

Duduk dikursi taman. Ia sendirian . Pikirannya terus melayang. Ratri berjalan bolak balik antara rumahnya yang mewah dan taman perumahan di depan rumahnya. Sesekali ia duduk dikursi taman ditepi kolam, memperhatikan air yang tenang.

Ratri,  ia istri simpanan seorang pejabat. Disimpan di rumah yang mewah di jaga satpam lima. Ia dikenalkan kepada tetangganya sebagai  keponakan yang datang dari kampungnya, Ngawi.

Seekor burung tekukur liar mengagetkan lamunannya. Burung itu hinggap dekat sekali disepatu merahnya yang ia lepas. Sebentar kemudian. Seekor burung tekukur lainnya hinggap disebelahnya. Mereka sepertinya tak sadar Ratri mengamatinya.

Dari suaranya dapat diduga bahwa burung kedua adalah sijantan. Ia bernyanyi memamerkan suara merdunya. Sepasang tekukur membuat Ratri iri. Hatinya teriris dan terasa perih.

Ratri tersenyum, barangkali ia membayangkan kemewahan yang kini dimiliki. Namun seketika air mata menetes membasahi pipinya yang merah.  Pikirannya kembali melayang mengingat  rumahnya yang dijaga satpam lima. Rumah yang setiap hari mengurung dirinya, mengingatkan bangunan tinggi dimana teman suaminya mendekam selama tujuh tahun akibat korupsi.

Telpon genggam ditangannya bergetar. Ratri segera membaca sms nya. “Segera pulang, siapkan keperluan. Kita akan ke Bali tujuh hari”

Ratri segera bergegas. Ia berdiri menghampiri sepatu merahnya lalu bergegas menuju rumahnya. Dua sejoli tekukur terbang bersamaan.

Ratri berbenah di kamarnya. Airmatanya terus bercucuran. Ia memenuhi koper dengan barang barangnya sendiri. Ia tidak menyiapkan keperluan ke Bali. Ratri menyiapkan diri pulang ke Ngawi.

Pintu kamar  terbuka bersamaan dengan suara seorang pria memanggilnya. “Ratri kemari sebentar” Fadli suami Ratri telah berada di ruang keluarga. Ia seperti tergesa gesa membereskan berbagai keperluan.

Ratri duduk di kursi, didepan Fadli. “Mas aku tidak ikut ke Bali”  “Aku mau pulang ke Ngawi” “Aku minta cerai”

Depok 23 Maret

2016

 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun