Mohon tunggu...
yulianto liestiono
yulianto liestiono Mohon Tunggu... Freelancer - perupa

Lahir di Magelang. Pendidikan terakhir ISI (Institut Seni Indonesia )Jogjakarta. Tinggal di Depok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Video Suwarno

13 Januari 2020   21:33 Diperbarui: 13 Januari 2020   21:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Beberapa minggu lalu di WAG seorang anggota mengirimkan video yang diunggah di Youtube dengan hashtag  SuwarnoBicara.  Pada video perdananya Suwarno berbicara tentang Fadjar Sidik. Salah satu perupa senior dan pendidik di ASRI yang kini telah berubah menjadi ISI Jogyakarta. Soal isi bicaranya silahkan simak video Suwarno.

Beberapa hari kemudian Suwarno kembali "Bicara" dengan mengunggah video ke duanya dan ia berbicara tentang Edhi Sunarso, pematung yang karyanya semarak di Jakarta atas pesanan Soekarno, Presiden pertama Indonesia.

Dua video ini menarik perhatian saya, pertama Suwarno kita kenal sebagai kurator handal yang sudah begitu banyak mengkurasi pameran seni rupa, kini mulai bicara melalui media sosial Youtube.

Saya melihatnya sebagai sebuah langkah yang menunjukan Suwarno tidak hanya lihai membahas seni rupa namun sekarang ia juga mulai berkarya menunjukan dirinya sendiri dalam dunia seni rupa dalam bentuk video.

Sekilas melihat video Suwarno bisa saja saya hanya berpikir bahwa ia sedang memberi penjelasan tentang Fadjar Sidik dan Edhi Sunarso. Namun jika saya perhatikan lebih seksama apa yang Suwarno tunjukan sesungguhnya ia sedang menunjukan kemampuan memahami, menganalisa serta memberikan rumusan tentang tokoh yang ia bicarakan.

Suwarno telah menunjukan kepiawaiannya dalam bentuk video. Dengan demikian video ini tidak hanya menjadi bahan pelajaran atau informasi tentang Fadjar Sidik, Edhi Sunarso dan mungkin nantinya tentang seniman lainnya namun video Suwarno dapat dilihat sebagai karya seni tersendiri yang berisi cerita berbagai seniman.

Seperti seorang pelukis yang menunjukan kemampuan melukis objek tertentu, objek lukisannya tetap penting namun yang juga penting adalah seniman atau pelukisnya itu sendiri. Suwarno mulai  dan telah berkarya dengan gaya yang sangat elegan.

Cara Suwarno ini pantas kita hargai karena disamping ia dapat menunjukan kepiawaiannya, Suwarno juga memberikan wawasan dan data yang baik untuk di catat tentang tokoh tokoh yang ia ulas.

Semoga cara Suwarno ini dapat menjadi pemicu teman teman seniman untuk dapat terus berkarya dengan berbagai media sesuai dengan perkembangan jaman. Seniman yang tidak terkurung oleh rutinitas dan nilai yang kaku. Karena nyatanya tidak sedikit dari seniman yang terus bersikukuh hanya berkutat dengan kertas atau kanvas dan menolak teknologi Informasi sebagai media berkarya.

Bahkan cukup banyak yang mencibir karya digital dan menganggapnya bukan karya seni. Padahal kita tahu batasan seni itu bukan pada materi namun pada isi/konten dan cara mengeksplornya.

Bahkan kita sering membaca bahwa yang disebut seni kontemporer tidak lagi bergantung atau bersandar pada materi, namun pada konsep pemikiran. Seperti soal Pisang di lakban yang membingungkan banyak seniman maupun kolektor yang bertumpu pada pemikiran lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun