Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Alasan Penderita Skizofrenia Selalu Merasa Tidak Sakit

7 Januari 2023   10:39 Diperbarui: 7 Januari 2023   10:50 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saya menderita skizofenia sejak tahun 2015. Jatuh bangun kambuh sadar saya lalui berkali-kali. Puji Tuhan kondisi saya beberapa tahun ini cukup stabil. Saya rajin minum obat. Obat membuat emosi stabil dan mengurangi penderita skizofrenia mengalami halusinasi yang mengganggu dan merugikan.

Sekalipun dalam kondisi stabil bukan berarti saya tidak mengalami halusinasi sama sekali. Saya tetap mengalami halusinasi, yakni seringkali berbicara sendiri ataupun gerakan-gerakan anggota tubuh. Dalam kondisi kesadaran yang baik pun sesungguhnya keyakinan saya dibingungkan dengan adanya halusinasi-halusinasi-halusinasi yang terkadang benar, masuk akal, dan bahkan menjadi kenyataan.  

Halusinasi-halusinasi yang masuk akal (setidaknya menurut saya sendiri) dan yang akhirnya menjadi kenyataan itulah yang membuat saya terkadang keyakinan saya goyah dan berpikir apakah saya sungguh-sungguh sakit ataukah karena ada 'sesuatu yang lain'.

Beberapa tahun yang lalu, pernah saya bercerita dengan seorang saya menceritakan kondisi saya awal mula saya sakit, apa saja yang saya alami. Kemudian orang tersebut mengatakan bahwa kemungkinan saya mendapat karunia. Karena didukung pendapat orang tersebut akhirnya saya berhenti meminum obat. Dan akhirnya tiga bulan kemudian saya kambuh, mengalami halusinasi yang hebat.

Saya tidak menyalahkan orang tesebut, karena memang orang tersebut tidak mengetahui kisah saya secara lengkap, karena kami hanya berbicara melalui telepon dan beliau hanya mendengar cerita dari versi saya.

Saya akhirnya, mulai meminum obat dari dosis awal lagi. Dari pengalaman tersebut saya memperoleh kesadaran bahwa saya benar-benar sakit dan butuh minum obat. Sejak itu saya takut tidak minum obat hingga hari ini. Tetapi bukan berarti keyakinan saya bahwa 'ada sesuatu yang lain' itu hilang dari pikiran saya hari ini.

Apa yang membuat saya berpikir 'ada sesuatu yang lain' dan berpikir saya tidak sepenuhnya sakit? Halusinasi harian saya adalah berbicara sendiri ketika tidak ada orang lain. Biasanya halusinasi itu membahas masalah pribadi saya, kesalahan-kesalahan atau dosa saya, orang-orang yang terlibat ketika saya menjadi sakit, alasan mengapa saya sakit, dan masih banyak lagi. Hal itu diulang-ulang sampai terkadang bosan dan capek.

Namun, terkadang halusinasi saya seolah-olah memberi petunjuk akan sesuatu yang akan terjadi. Contohnya, dulu beberapa bulan sebelum saya kambuh, seringkali saya menyebut nama Monik di setiap saat. Saya tidak paham apa artinya sampai setelah saya sakit saya baru menyadari bahwa orang yang memberi saya kontak untuk saya berkonsultasi dengan orang yang mengatakan bahwa saya mendapat karunia adalah Monik, teman saya dalam komunitas.  

Terkadang bentuk halusinasi saya adalah melihat benda-benda tertentu. Jika demikian kadang saya berpikir saya sedang diberi petunjuk akan sesuatu.Contohnya, beberapa hari mengalami halusinasi mata saya diarahkan melihat tanggal 3 harinya Jumat. Saya pun tak menghiraukan dan tak paham apa mengapa saya melihat tanggal 3 terus menerus. Ternyata, tanggal 3 hari Jumat itu adalah Jumat pertama, jadi di gereja tidak ada misa pagi. Pagi itu saya saya tetap berangkat ke gereja untuk misa pagi. Di tengah jalan saya bertemu dengan sesama umat yang biasa misa pagi, lalu saya sadar kalau hari itu adalah jumat pertama lalu saya pulang. Dari kejadian tersebut lalu pikiran saya menghubungkan dengan kejadian saya melihat kalender tanggal 3 itu terus menerus.

Nah, kejadian-kejadian seperti inilah yang membuat penderita skizofrenia selalu berpikir bahwa ia tidak sakit tetapi sedang mengalami sesuatu yang lain. Saya pun demikian, seringkali ketika berbicara seorang diri sesungguhnya saya berpikir 'terkadang' ada orang lain yang berkomunikasi dengan saya. Tetapi disisi lain kalau dinalar siapa yang mau berkomunikasi dengan dengan saya sepanjang waktu selama 24 jam selama 7 tahun? Bagaimana caranya? Kalau ada iblis dalam diri saya mengapa saya bisa berdoa dan beribadah dengan khusyuk. Lalu saya memutus pikiran kebingungan saya bahwa saya sakit karena saya kambuh jika tidak minum obat.

Terkadang, ada hal mengerikan yang saya rasakan ketika halusinasi saya sedang kuat. Yaitu ketika saya berkaca dan berbicara sendiri dan mata saya seolah-olah 'hidup'. Saya selalu berpikir ada sesuatu yang lain dalam diri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun