Pasar Tanjung merupakan salah satu simbol penting dalam sejarah ekonomi Jember. Dibangun pada tahun 1973, pasar ini telah berperan sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat Jember selama beberapa dekade. Namun, sejarah ekonomi Jember sebenarnya telah dimulai sejak era kolonial, ketika daerah ini dikenal sebagai pusat perkebunan tembakau terkemuka di Indonesia, memainkan peran penting dalam perdagangan internasional. Kehadiran Pasar Tanjung kemudian menjadi wadah untuk distribusi hasil pertanian dan perkebunan khas Jember. Seiring waktu, pasar ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga menjadi saksi perkembangan sosial dan budaya masyarakat setempat.
Selama masa kolonial, Jember dikenal sebagai penghasil tembakau berkualitas tinggi yang menjadi salah satu komoditas ekspor utama ke Eropa. Untuk mendukung distribusi hasil perkebunan tersebut, dibangun infrastruktur seperti rel kereta api, menegaskan posisi strategis Jember dalam perekonomian kolonial. Sementara itu, pasar-pasar tradisional berperan sebagai pusat distribusi kebutuhan masyarakat lokal, meskipun belum sekompleks Pasar Tanjung yang ada di masa kini.
Pasar Tanjung tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga menjadi saksi perjalanan ekonomi dan sosial Jember dari waktu ke waktu. Keberadaannya mencerminkan transformasi Jember dari kota perkebunan pada era kolonial menjadi kota modern yang terus berkembang. Meskipun menghadapi persaingan dari pusat perbelanjaan modern, Pasar Tanjung tetap memiliki daya tarik berkat keunikan tradisionalnya dan nilai sejarah yang melekat. Sebagai salah satu ikon kota Jember, pasar ini memiliki peran penting dalam mempertahankan identitas budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI