Penerapan Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme merupakan teori belajar yang mengutamakan pada perubahan tingkah laku siswa akibat adanya interaksi antar stimulus dan respon, artinya bahwa belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami oleh siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku yang bertujuan untuk merubah lingkah laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon.
Teori belajar menurut Ivan Petrovich Palvov
Lahir 14 September 1849, karyanya dikenal dengan teori classical conditioning. Pavlov melakukan suatu eksperimen terhadap anjing. Anjing akan mengeluarkan air liur apabila diperlihatkan makanan. Air liur yang dikeluarkan oleh anjing merupakan suatu stimulus yang diasosiasikan dengan makanan. Â Pavlov juga menggunakan lonceng dahuku sebelum makanan diberikan. Dengan sendirinya air liupun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang -ulang maka suatu ketika dengan hanya membunyikan lonceng tanpa makanan maka air liurpun akan keluar.
Teori belajar menurut B.F Skinner
Operant Conditioning yang dicetuskan oleh B.F Skinner yaitu sebuah metode pembelajaran yang menggunakan reward (hadiah) serta punishment (hukuman) sebagai konskuensi dari sebuah perilaku. Â Untuk itu hal yang paling penting untuk membentuk sebuah kepribadian adalah adanya penghargaan dan hukuman. Penghargaan akan diberikan untuk respon yang diharapkan sedangkan hukuman untuk respon yang salah. Hal ini memusatkan hubungan antara tingkah laku dan konsekuensi.
Bagaimana dalam Pembelajaran sekarang
Pada anak usia Sekolah Dasar merupakan hal yang paling tepat untuk menanamkan pendidikan dan juga paling peka dalam pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menerima pengaruh pendidikan. Apalagi pendidikan karakter/.watak perlu ditanamkan sejak dini, maka perlu membentuk perilaku anak karena dari latar belakang keluarga yang mempunyai kebiasaan berbeda beda. Pada kegiatan pembelajaran dengan nilai-nilai yang bermanfaat untuk perilaku siswa yang positif. Maka perlu ditambahkan nilai dasar yang akan dilaksanakan oleh siswa. Misalnya Siswa disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dan mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditentukan. Ini adalah Nilai perilaku disiplin selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Maka dalam kegiatan membaca, guru dapat memberi contoh memahami paragraf deduktif dan induktif. Kemudian mencari kalimat utama dalam paragraf selama 2 menit. Setelah ditemukan baru ditulis kalimat utama paragraph tersebut. Setelah ditemukan kalimat utama, maka baru diketahui bahwa paragraf tersebut deduktif atau induktif. Ini memerlukan waktu sekitar 5 menit.
Setelah diberikan contoh, siswa diberi tugas mencari dan menulis kalimat utama pada paragraf berikutnya. Dengan waktu tertentu siswa diberi waktu agar menemukan dan menuliskan di buku tugasnya. Dengan batasan waktu diharapkan siswa tepat waktu dalam mengerjakan tugas tersebut. Ini adalah perilaku disiplin bagi siswa. Bagi siswa yang mengerjakan dengan sungguh sungguh diberikan pujian dan bagi yang belum selesai pada waktu yang diberikan motivasi positif, misalnya : kamu sebetulnya bisa hanya kurang cepat. Dengan harapan dapat membangkitkan semangat siswa agar perilaku mejadi lebih baik.