Mohon tunggu...
Lia Rayap
Lia Rayap Mohon Tunggu... Administrasi - poems, writings, and dark things.

- D A S -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jatuh Bangun Aku di Kompasiana

29 Oktober 2017   07:44 Diperbarui: 29 Oktober 2017   17:18 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Menulis lagi, menulis terus, menulis lagi terus, menulis saja sampai aku tidak bisa menulis lagi"

Kalimat motivasi dari kawan lamaku yang selalu menjadi charger untuk terus menulis. Manusia mungkin tidak bisa menjamin sampai kapan dia ber-hahaha-hihihi di dunia. Tetapi tulisan membuka peluang untuk itu. Tetap menginspirasi. Tetap menjadi kenangan. Tetap ada saat Tuhan sudah menyudahi izin-Nya untuk kita berkarya.

Aku mungkin bukanlah seseorang yang ingin menjadi penulis seperti orang kebanyakan. Yang memiliki passion dalam novel-novelnya. Yang ingin menerbitkan sebuah buku sebagai goals dia menjadi seorang penulis. Atau pribadi yang berusaha konsen pada satu bidang dan menggulutinya sebagai bahan bacaan khalayak. Aku mungkin bukan orang seperti itu. Pernah terbesit untuk bisa seperti mereka. Tetapi yang terjadi hanyalah draft-draft tulisan yang tak kunjung usai. Mandek kemudian aku bete. Dan sungguh, aku sangat menghargai orang-orang yang kusebutkan tadi. Mereka keren. Keren banget. Bisa istiqomah dengan kelebihan yang dimiliki.

Yang aku rasa, aku hanyalah orang yang suka menulis. Orang yang bebas menulis kapan saja aku mau. Orang yang suka menumpahkan apa yang ada di otak liarku. Orang yang suka mencurahkan apa yang ada di hatiku. Dan aku ingin membaginya. Menyampaikan thoughts yang aku punya. Entah diterima atau dimentalkan. Aku tidak peduli. Yang penting berbagi. Karena aku yakin, kita manusia adalah sama. Setiap kejadian yang ada di sekitar kita sama. Masalah kita. Unek-unek yang tersimpan di dalam memori otak dan lubuk hati kita. Kebanyakan sama persis. Hanya objek dan tempat kejadiannya saja yang berbeda. Untuk itu, tidak ada salahnya jika hal-hal tadi kita racik sebagai sebuah tulisan. Tulisan yang menampung isi pikiran kita yang mungkin sangat bermanfaat bagi orang lain. Tulisan-tulisan tanpa batas. Tanpa sekat. Tetapi bernilai. Aku rasa, aku adalah orang yang seperti itu. Lebih suka yang begitu.

Aku bahagia sejak pertama kali berkenalan dengan kompasiana di tahun 2010 lalu. Waktu itu aku hanya sebagai pembaca setia. Kemudian break selama empat tahun. Lupa kalau posel yang kupakai telah kuhapus. Akhirnya aku malas untuk membuat akun baru. Di tahun 2014 aku kembali lagi dengan niat membuat akun yang verified. Biar bisa giat menyampaikan unek-unek dan memeriahkan kompasiana dengan ikutan blog competition gitu. Eh, nyatanya break lagi. Jatuh bangun, putus nyambung dengan kompasiana sudah macam kekasih sejati. Jauh-jauh pergi kembali lagi di hati yang sama. Dan kompasiana memang menawarkan platform bagi orang-orang sepertiku. Kita tetap dihargai. Kapanpun kita mau nulis. Seperti apa tulisan kita. Kompasiana menghargai itu dengan satu dua mata yang melihat bahkan lebih. Sekalipun kau pendatang baru ataukah orang lama tetap sama. Bahkan sekarang ada poin yang menyemangati. Semakin sering menulis dengan kualitas yang baik maka kita akan dihargai lebih.

Aku pun baru kembali satu bulan yang lalu dengan pemahaman yang baik. Kompasiana hadir bukan sekadar blog pribadi. Di sini ada satu dua mata yang melihat tulisan kita. Yang memperhatikan kita. Yang menunggu kita. Jadi jangan pergi dan lupa kembali. Jika pergi jangan lama-lama. Ingat lagi pepatah awal, menulislah sampai kamu tidak bisa menulis lagi. Berkaryalah mumpung masih bisa. Dan ada ruangnya. Di sini, di Kompasiana. []LR

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun