Mohon tunggu...
Yulia Dasilva Luruk
Yulia Dasilva Luruk Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat yang hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Pemicu Depresi pada Remaja

16 Mei 2022   15:01 Diperbarui: 16 Mei 2022   15:04 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi Covid-19 membawa begitu banyak dampak terhadap kehidupan salah satunya aktivitas harian masyarakat, terutama remaja. Penutupan sekolah membuat remaja tidak dapat melakukan beraktivitas dengan normal. Sebelum adanya pandemi semua aktivitas di luar rumah berjalan dengan normal dan dengan munculnya covid 19 beberapa remaja merasa senang karena memiliki kesempatan untuk berlibur, ada juga peraturan PPKM yang dikeluarkan oleh pemerintah bahwa yang mengharuskan untuk tetap berada dalam rumah hal tersebut yang membuat masyarakat terutama pada kalangan remaja mulai merasakan kejenuhan yang berlebihan saat dalam dalam rumah hal dapat memicu tingkat stress pada remaja. 

Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang biasanya ditandai dengan adanya perasaaan sedih, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah pada diri sendiri atau rendah diri,perasaan tinggi, gangguan tidur atau nafsu makan yang menurun, perasaan lelah, dan konsentrasi yang buruk. Depresi ini juga dapat menyerang semua kalangan terlebih pada remaja.

Masa remaja merupakan masa dimana terjadinya peralihan dari masa anak-anak menuju fase dewasa. Tentunya masa remaja ini merupakan masa manusia untuk mencari jati dirinya sehingga terdapat banyak perubahan baik itu sifat, karakter dan juga perubahan suasana hati yang akan berubah-ubah pada fase-fase tertentu. Akan tetapi pada saat munculnya pandemi Covid-19 sangat membawa perubahan pada pola hidup seperti, lockdown, karantina wilayah yang terkena civid, dan sekolah-sekolah yang dilakukan secara daring. Karena aktifitas yang terbatas, rasa panik, cemas, kehilangan orang yang dicinta, dan tugas sekolah yang menumpuk maka Permasalahan pembelajaran secara daring membuat siswa merasa bosan di rumah, keterbatasan sinyal dan tugas yang menumpuk. 

Solusi untuk dapat mengurangi depresi pada remaja yaitu dengan cara melakukan beberapa perawatan. Dan dapat digunakan untuk mengobati depresi berupa obat-obatan dan psikoterapi. 

Psikoterapi.

psikoterapi menjadi salah satu pengobatan depresi untuk anak-anak dan terkhusus untuk remaja. Mereka meyarnkan psikoterapi sebagai pilihan pengobatan yang dapat diterima untuk pasien. Sementara itu, bagi remaja yang menderita depresi sedang hingga berat perlu pengobatan kombinasi.Nah selain psikoterapi ada pula Farmakoterapi.

Farmakoterapi.

Farmakoterapi merupakan pengobatan lini pertama untuk penyakit depresi baik itu sedang-berat pada anak-anak dan juga remaja. Pengobatan harus dimulai pada dosis yang terendah yangmana akan selalu tersedia tersedia sesuai dengan tanggapan pasien serta efek samping yang ditimbulkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun