Mohon tunggu...
Yulia Afkarina Mahbubah
Yulia Afkarina Mahbubah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswi Universitas Jember yang ada di Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kearifan Lokal Tari Lahboko: Cerminan Pertanian Tembakau di Jember

25 September 2025   14:26 Diperbarui: 25 September 2025   14:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jember dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Bahkan, tembakau Jember banyak diminati industri rokok dan cerutu, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Namun, di balik kejayaan tersebut, ada cerita panjang tentang perjuangan petani yang menghadapi berbagai tantangan, mulai dari harga jual yang tidak menentu, perubahan iklim, hingga alih fungsi lahan pertanian. Di tengah situasi tersebut, kearifan lokal seperti Tari Lahbako hadir sebagai simbol budaya yang menggambarkan kehidupan petani tembakau di Jember. 

Tari Lahbako: Kearifan Lokal yang Penuh Makna

Di balik tantangan pertanian tembakau, lahirlah Tari Lahbako sebagai salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Jember. Diciptakan untuk menggambarkan proses bertani tembakau, tarian ini merepresentasikan tahapan mulai dari menanam, merawat, hingga memanen tembakau. Gerakannya memadukan ketekunan, kerja sama, dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat petani.

Lebih dari sekadar hiburan, Tari Lahbako menyimpan nilai-nilai budaya yang penting. Ia mengajarkan kebanggaan terhadap profesi petani, rasa kebersamaan, dan kecintaan terhadap tanah leluhur. Tidak heran, tarian ini sering ditampilkan dalam acara budaya maupun festival daerah sebagai simbol identitas Jember. 

Solusi untuk Pertanian Tembakau Berkelanjutan

Untuk mengatasi permasalahan pertanian tembakau, perlu adanya langkah-langkah nyata, seperti penerapan teknologi pertanian modern, diversifikasi hasil pertanian, dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada petani. Di sisi lain, kearifan lokal seperti Tari Lahbako harus terus dilestarikan, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan daya tarik wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Penutup

Tari Lahbako bukan hanya tarian tradisional semata, tetapi juga simbol kehidupan petani tembakau di Jember. Di tengah arus modernisasi, nilai-nilai yang terkandung dalam tarian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pelestarian budaya, dan ketahanan pangan. Dengan demikian, pertanian tembakau di Jember tidak hanya menjadi warisan ekonomi, tetapi juga identitas budaya yang patut dibanggakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun