Mohon tunggu...
Yulia Anjarwati Purbasari
Yulia Anjarwati Purbasari Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Saat ini saya sedang merangkap sebagai ibu dengan 2 anak, praktisi pendidikan yang aktif mengajar di sekolah PGTK Benih Kasih - MDC di daerah Surabaya Barat, serta terus mencoba belajar lagi sebagai mahasiswa magister psikologi di Universitas Airlangga. Apa yang bisa saya berikan dan lakukan untuk melengkapi orang lain supaya lebih optimal dalam belajar maupun mendampingi anak adalah menjadi tantangan buat saya pribadi. Yuk kita sama-sama... Semangatttttt!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Bermain di Rumah Aja Yuk" Kembalinya Peran Orangtua Sebagai Pendidik Nomor 1 Bagi Anak

16 Mei 2020   01:30 Diperbarui: 16 Mei 2020   02:07 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harta yang paling berharga, adalah keluarga...

Mutiara yang paling indah adalah....keluargaaaa!

DI RUMAH,  AKU BISA BERMAIN DAN BELAJAR BERSAMA KELUARGAKU...SUNGGUH MENYENANGKAN! 

Adanya virus corona membuat pemerintah menghimbau setiap sekolah melakukan inovasi pendidikan jarak jauh. Yaitu pendidikan yang dilakukan dari rumah atau SFH ( School From Home) mulai dari pendidikan untuk anak usia dini sampai perguruan tinggi. Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, terus dilakukan perpanjangan program SFH tersebut.

Dan sampai kapan SFH tersebut akan berlangsung? Kita semua hanya bisa berdoa semoga anak-anak dapat kembali ke sekolah lagi. Karena pastinya mereka sudah kangen sekali dengan sekolah.

SFH tentu saja menguras tenaga dan perhatian semua pihak terkait. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif bagaimana caranya supaya anak-anak tetap semangat dan tidak menjadi bosan. Sedangkan orangtua di rumah khususnya yang memiliki anak usia dini, mereka harus ikut bermain dan belajar bersama anak disaat harus bekerja juga dari rumah. Banyak orangtua mengeluhkan kondisi ini.

Namun tanpa sengaja kebijakan SFH ternyata mengembalikan peran orangtua untuk menjadi pendidik bagi anak-anak mereka di usia golden age. Dimana peran keluarga adalah sebagai pendidik nomor 1 bagi anak-anak mereka. Pendidik di sekolah hanya memiliki sedikit waktu bersama anak-anak.

Sedangkan orangtua, memiliki waktu yang lebih banyak bersama anak. Dan perpanjangan SFH ini , semakin bertambah lagi waktu yang dimiliki orangtua untuk memberikan pendidikan yang bermakna bagi anak. Pendidik terus berinovasi dengan program SFH yang dapat dibagikan ke orangtua, namun orangtua tetap memegang peranan terpenting bagi terlaksananya Pendidikan bagi anak.

Agar anak-anak usia dini tersebut mendapatkan pengalaman bermakna dan menyenangkan, yuk setiap orangtua gunakan waktu sebaik-baiknya untuk bisa mendampingi anak-anak bermain dan belajar di rumah.

Orangtua  bisa menggunakan apa saja yang ada di rumah dan sekitar rumah untuk bermain dan belajar bersama anak-anak. Berikut adalah contoh kegiatan yang bisa dikombinasi sesuai kebutuhan setiap hari :

        Untuk mengoptimalkan moral dan agamanya

  • Yuk melibatkan anak dalam rutinitas kegiatan ibadah sehari-hari, mulai dari menirukan orangtua sampai bisa melakukan sendiri  (misalkan: sholat, berdoa,dll)
  • Yuk membiasakan anak menghormati orang lain dan berperilaku baik (misalkan: selalu memberi salam dan membalas salam, jujur, suka menolong, sopan santun, taat dll)

        Untuk mengoptimalkan kemampuan fisik motoriknya

  • Yuk mengajak anak rutin melakukan kegiatan fisik yang melibatkan seluruh tubuhnya seperti olahraga (bersepeda, lari pagi, jalan sehat, lompat tali, senam, engkle, gobak sodor, melompati rintangan, dll)
  • Yuk mengajak anak  melakukan kegiatan fisik menggunakan jemarinya seperti : bermain plastisin/ playdoug/ pasir mencetak dan membentuk berbagai benda, bermain menuang dan mengisi air atau biji-bijian ke dalam wadah, meronce membuat gelang / kalung dari  manik-manik/ kertas yang dibentuk/ biji/ sayuran potong, memeras kelapa parut, memeras baju yang dicuci, dll.
  • Yuk mengajak anak selalu makan makanan sehat seperti buah dan sayur

       Untuk mengoptimalkan kemampuan kognitifnya

  • Yuk mengajak anak menceritakan kegiatan yang dilakukan dalam sehari / menuliskannya dengan bantuan (sesuai kemampuan anak)
  • Yuk mengajak anak berhitung menggunakan benda-benda di sekitar rumah (misalkan : membuat urutan pendek sampai panjang, kecil sampai besar dengan  berbagai benda yang ada di rumah, membuat simbol angka dan huruf dari batu, berhitung menggunakan daun, batu, ranting dll
  • Yuk mengajak anak melakukan eksprerimen sederhana seperti : mengajak anak memasak  "makanan hari ini "sambil mengenali bahan dan rasa serta perubahannya saat mentah sampai matang, membuat minuman dengan mencampur gula, teh, lemon lalu anak merasakan, mencampur minyak dan air di dalam botol untuk diamati anak, bermain memasukkan berbagai jenis benda ke air dan mengamati mana yang terapung/ tenggelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun