Mahasiswi PGSD UNNES Kembangkan Inovasi "Buku Panduan Pengolahan Bonggol Jagung Menjadi Jamur Konsumsi Ramah Lingkungan" di Desa Krikil, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal.Â
Oktober 06, 2025
Desa Krikil--- Dalam rangka kegiatan Bhakti Akademisi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), mahasiswi bernama Yulfa Ema Syofiana dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) berhasil menciptakan inovasi produk kreatif berupa buku panduan "Pengolahan Bonggol Jagung Menjadi Jamur Konsumsi Ramah Lingkungan". Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam upaya mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Desa Krikil, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Yulfa mengembangkan produk kreatif tersebut sebagai wujud implementasi nilai konservasi dan kewirausahaan yang menjadi ciri khas UNNES. Dalam pelaksanaannya, Yulfa menjalin kerja sama dengan pemerintah di wilayah Desa Krikil untuk membantu masyarakat, dalam menciptakan inovasi produk berbasis bonggol jagung yang akan menjadi jamur konsumsi ramah lingkungan.Â
Melalui kegiatan ini, Yulfa memberikan pendampingan langsung kepada pemerintah desa tentang cara mengolah bonggol jagung menjadi jamur konsumsi ramah lingkungan. Produk ini merupakan hasil inovasi dari pemanfaatan limbah pertanian bonggol jagung yang diubah menjadi media tanam jamur bernilai ekonomi tinggi, sekaligus menjadi solusi pengelolaan limbah organik yang berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Selain memperkenalkan inovasi pengolahan bonggol jagung, Yulfa juga menyusun buku panduan lengkap yang berisi langkah-langkah pembuatan jamur konsumsi ramah lingkungan, mulai dari persiapan bahan, proses fermentasi, perawatan media tanam, hingga panen jamur. Dalam panduan tersebut juga dijelaskan manfaat ekonomi dan lingkungan dari pengolahan bonggol jagung, serta strategi sederhana dalam pengembangan usaha berbasis potensi lokal. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi praktis bagi pemerintah desa dan masyarakat dalam mengembangkan program pemberdayaan dan wirausaha ramah lingkungan.
Yulfa menyampaikan harapannya agar inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat.Â
> "Saya ingin kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai proyek kampus, tetapi dapat menjadi gerakan nyata yang mendorong kreativitas dan kemandirian ekonomi masyarakat desa. Melalui inovasi pengolahan bonggol jagung menjadi jamur konsumsi ramah lingkungan ini, saya berharap masyarakat dapat menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi," ujar Yulfa.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh pemerintah desa yang menjadi mitra kerja sama. Mereka tampak bersemangat mengikuti setiap sesi pelatihan dan praktik pengolahan bonggol jagung menjadi jamur konsumsi ramah lingkungan. Kepala Desa, Bapak Nur Salim, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang digagas oleh mahasiswa UNNES tersebut, karena dinilai dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa dalam mengelola limbah pertanian sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.
> "Kami sangat senang dengan adanya kegiatan dari mahasiswa UNNES. Ide inovatif dari Yulfa ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam memberikan pengetahuan baru tentang pengolahan bonggol jagung menjadi jamur konsumsi ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi limbah pertanian, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat desa," ujar Kepala Desa Nur Salim.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan Pemerintah Desa Krikil dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah pertanian yang inovatif dan bernilai ekonomi, khususnya melalui pengolahan bonggol jagung menjadi jamur konsumsi ramah lingkungan.