Mohon tunggu...
yudistira sheva
yudistira sheva Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Prodi Informatika

Saya adalah seorang mahasiswa yang sanagt tertarik dengan bidan teknologi ataupun digital, yang paling saya minati adalah AI dan Cyber Security

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Keamanan Siber & Zero Trust Architecture

8 Oktober 2025   19:00 Diperbarui: 8 Oktober 2025   18:56 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Di era digital ini, keamanan siber menjadi hal yang sangat penting. Banyak aktivitas manusia dilakukan secara online, seperti belajar, bekerja, hingga bertransaksi. Namun, semakin berkembangnya teknologi, ancaman terhadap keamanan data juga semakin meningkat. Karena itu, muncul konsep Zero Trust Architecture (ZTA) sebagai pendekatan baru dalam menjaga keamanan sistem digital. Zero Trust berarti “tidak percaya siapa pun secara langsung”, jadi setiap akses harus selalu diverifikasi terlebih dahulu agar data tetap aman.

Dalam sistem keamanan tradisional, biasanya pengguna yang sudah masuk ke jaringan dianggap aman. Namun, cara ini sudah tidak efektif karena banyak serangan justru datang dari dalam jaringan itu sendiri. Konsep Zero Trust mengubah cara pandang ini. Pada Zero Trust Architecture, setiap pengguna, perangkat, dan aplikasi harus terus diverifikasi setiap kali mengakses data, tidak peduli mereka berada di dalam atau di luar jaringan. Misalnya, ketika seorang pegawai ingin membuka file kantor dari laptop pribadi, sistem akan memeriksa identitas, perangkat, serta izin akses sebelum mengizinkannya. Hal ini membantu mencegah peretasan dan kebocoran data yang sering terjadi karena kelalaian pengguna.

Dengan penerapan Zero Trust Architecture, organisasi dan perusahaan bisa meningkatkan perlindungan terhadap data dan sistem mereka. Walau penerapannya membutuhkan waktu dan biaya, keamanan yang dihasilkan jauh lebih kuat dibanding sistem lama. Bagi kita sebagai mahasiswa, penting untuk memahami konsep ini agar lebih sadar dalam menjaga keamanan data pribadi, seperti tidak sembarangan mengklik tautan, menggunakan kata sandi yang kuat, dan memastikan perangkat selalu aman saat online.  

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun