Ketika tidak masuk kantor karena adanya pandemi Covid-19, saya mungkin dipelototi oleh tetangga yang harus selalu membuka toko dan usaha kelontong setiap hari.
Dia tidak bisa WFH, karena tidak semua orang bisa bekerja work from home seperti saya.  Saya menikmati keuntungan dari pekerja kantoran, karena  dirumah saya adalah bos untuk diri sendiri. Jadi saya  tidak perlu melapor kepada siapa pun, mengisi absen dengan terburu buru atau duduk bekerja dengan disiplin.Â
Kini Saya bekerja dan  menetapkan tujuan sendiri mengerjakan apa yang ingin  saya kerjakan. Saya yang mengatur  mengatur diri  sendiri sekaligus . Saya merasa beruntung dapat menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga.
 Artinya saya memiliki lebih banyak kesempatan untuk beradaptasi dengan keluarga. Saya menghemat waktu tidak  harus membuang waktu dalam perjalanan berarti juga menghemat uang.
Betulkah demikian ? Hanya beberapa hari  saya merasa  sedikit terisolasi dan merasa tidak biasa.
Saya  sangat sedikit kontak dengan rekan  kerja dan pelanggan dan dirumah banyak gangguan.Â
Bekerja dirumah tidak ada jadwal yang memberi tahu saya kapan mulai dan kapan  mulai berhenti bekerja. Bisa tidak bekerja sama sekali dengan resiko diomeli atasan.Â
Ternyata  pekerjaan dari rumah, juga menghadirkan tantangan. .
Berbagai gangguan bisa muncul, bisa dari  gangguan anak, teman, keluarga dan tetangga juga televisi.Â
Sulit untuk memberi tahu  mereka atau diri saya bahwa saya sedang bekerja dan tidak dapat diganggu.
Saya  bisa membayangkan rekan wanita yang juga bekerja seperti saya.  Meskipun berada di rumah secara fisik, mereka pasti
kesulitan memisahkan pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah.