Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Influencer Bukan Pakar Medis, Tak Usah Berkelakar

7 Agustus 2020   17:53 Diperbarui: 7 Agustus 2020   17:55 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pakar medis | source : freepik.com 

Tindakan kedua tokoh publik ini tak selesai hanya dengan permintaan maaf, karena keduanya sudah dilaporkan kepada polisi, yang bisa membuat mereka ditahan.

Matinya Kepakaran Medis.

Pelaporan yang dilakukan oleh IDI adalah tindakan yang tepat, karena jika dibiarkan, akan makin banyak saja muncul para influencer yang bukan pakar medis namun menyatakan teori teori sepertii seorang pakar medis.

Memang saat ini dengan fasilitas internet, kita bisa mengetahui banyak hal dengan waktu yang singkat, namun bukan berarti setelah mendapatkan banyak informasi kita bisa bertindak selayakanya seorang dokter atau ahli dalam bidang medis.

Seorang dokter, butuh waktu yang lama untuk bisa mendapatkan gelar dokter, tidak dengan bermodal ilmu dari internet semata, oleh karena itu, tindakan para influencer ini adalah bentuk penghinaan terhadap profesi dokter dan pembunuhan untuk kepakaran medis.

Tak Ada Beban Moral.

ilustrasi influencer | source : freepik.com
ilustrasi influencer | source : freepik.com

Tentunya kita berharap jika tidak ada lagi influencer yang berlagak layaknya seorang pakar di bidang medis dan memberikan informasi yang salah, namun perlu diingat jika banyak infuencer rela melakukan segala cara untuk.membuat konten mereka "viral" dan bisa dilihat oleh banyak orang, memberikan informasi salah bukanlah masalah besar, selama mereka diuntungkan.

Tanggung jawab  moral untuk menyebarkan konten yang bisa dipertanggung jawabkan,  untuk para influencer sampai saat ini memang masih kurang, ditambah lagi masih sedikit jumlah orang yang memang layak disebut pakar di bidang medis yang menjadi influencer.

Penutup.

Hal ini adalah permasalahan yang terjadi seiring dengan perkembangan zaman, dengan begitu mudahnya kita dapat mengakses informas, maka akan kita juga akan menemukan banyak informasi yang tak bisa dipertanggung jawabkan dasarnya dan dibawakan oleh orang yang bukan pakar di bidang yang dia bawakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun