Menaklukkan Wolverhampton Wanderers yang memiliki julukan baru sebagai tim yang dilabeli "Timnas Portugal" 4-0 di kandang sendiri London Stadium, Minggu atau Senin dini hari WIB (28/9), West Ham berhasil meraih kemenangan perdana di Liga Inggris 2020/2021.
Pada dua laga sebelumnya, Declan Rice dkk mengalami kekalahan, yakni saat menjamu Newcastle United 0-2, dan bersua Arsenal 1-2.
Pada laga kali ini atau pada pekan ketiga Liga teratas negeri Elizabeth ini, The Hammers berhasil meraih tiga poin. Striker muda Jarrod Bowen, yang menjadi bintang kemenangan The Hammers berkat dua golnya. Dua gol lainnya dicetak oleh Sebastien Haller dan gol bunuh diri dari Wolves.
Pada laga kontra Wolves ini, West Ham tidak didampingi oleh pelatih kepala mereka David Moyes yang diagnosa terjangkit virus Covid19 dan sedang mengkarantina diri selama 10 hari kedepan. Begitu pun dengan dua pemain lainnya, yakni bek tangguh Issa Diop dan Josh Cullen yang mengalami kasus yang sama dengan Moyes.
Awalnya saya mengira melawan tim Wolves yang dipenuhi oleh para pemain yang berasal dari Portugal itu, paling banter mendapatkan satu poin saja. Pasalnya dalam beberapa pertemuan terakhir dengan The Wolves kerap menuai hasil negatif kalau tidak seri ya kalah.
Apalagi melihat materi pemain yang dibesut oleh pelatih asal Portugal juga Nuno Santo yang begitu apik meramu permainan Raul Jimenez dkk. Dalam dua musim terakhir ini mereka telah menjelma menjadi tim kuda hitam di Liga Inggris.
Berbeda halnya dengan West Ham, pada musim ini saja belum ada pemain baru yang direkrut, bahkan manajemen membuat blunder dengan dijualnya pemain muda berbakat Grady Diangana ke West Brom.
Dengan pergerakan pasif di bursa transfer pemain, para fans West Ham di seluruh dunia melakukan protes keras terkait kebijakan klub, yakni mereka meminta untuk klub dijual saja dan para petinggi klub seperti David Gold, David Sullivan dan Karen Brady angkat kaki dari London Stadium.
Kebijakan dari ketiga petinggi klub ini kerap membuat kontroversial, mereka disinyalir lebih mengutamakan bisnis dan mengeruk keuntungan daripada memperbaiki West Ham dari segi teknis dan kedalaman skuat.
Bahkan baru-baru ini salah satu dari ketiga petinggi klub yakni David Sullivan, berhasil mencuri perhatian dengan statement yang disiarkan oleh sebuah stasiun radio Talk Sport. Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum bisa untuk mengeluarkan uang untuk membeli pemain baru sebelum jendela transfer ditutup pada 5 Oktober mendatang.
Sullivan bahkan mengeluh ia kerap tertekan setiap hari, hal ini dikarenakan permintaan dari para fans dan protes yang kerap dilontarkan secara pedas di depan publik yang dialamatkan kepada Sullivan dan dua rekannya itu.
