Mohon tunggu...
Yudi Kurniadi
Yudi Kurniadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja

Pekerja konstruksi dan penikmat sepakbola yang lagi suka menulis. Here We Go!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Klub Liga 2 Indonesia Tunggak Gaji Pemain, Perlukah Dicoret dari Kompetisi?

19 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 19 Maret 2020   12:35 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Liga 2 (wikipedia)

Musim kompetisi profesional sepak bola di Indonesia, Liga 1 dan Liga 2 sudah mulai berjalan. Namun, saat ini kedua kompetisi ini sedang diberhentikan sementara waktu karena merebaknya kasus virus Corona/Covid-19.

Usai diberhentikan, isu laten kembali menguasai media-media. Kali ini soal kasus klub dari Liga 2 yang menunggak gaji pemain dan hal ini sebenarnya bukan yang baru kali pertama terjadi.

Berdasarkan catatan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), ada lima klub peserta kompetisi Liga 2 2020 yang bermasalah dengan pemenuhan hak pemain. Mereka adalah Perserang Serang, PSPS Riau, PSMS Medan, Kalteng Putra dan Mitra Kukar.

Bahkan untuk klub PSPS sudah mendapatkan hukuman dari NDRC (National Dispute Resolution Chamber/ Badan penyelesaian sengketa nasional). Sebuah pilot project dari FIFA yang diharapkan dapat menjadi wadah penyelesaian masalah dan sengketa yang berhubungan dengan sepak bola.

Sesuai aturan FIFA, klub yang masih mempunyai masalah tunggakan gaji pemain tidak akan lolos seleksi untuk ikut serta dalam kompetisi. Masih beruntung PSPS masih mendapatkan hukuman tidak berat, yakni tidak boleh mendaftarkan pemain baru selama tiga periode.

Mencuatnya soal tunggakan gaji ini, spontan klub-klub yang bermasalah tersebut akhirnya buka suara. PSPS dan Perserang misalnya, saat ini penyelesaian tanggung jawab akan dan sedang diselesaikan.

PSPS kabarnya mereka akan melunasi gajinya dari subsidi dari PT LIB yang akan diberikan ke klub-klub peserta Liga 2 2020. Sedangkan, Perserang melalui rilis resminya di instagram menerangkan bahwa tunggakan gajinya sudah diselesaikan dengan menyertakan surat dari APPI.

Seharusnya PSSI yang ditunjuk oleh FIFA untuk membuat lembaga khusus untuk sengketa pemain ini (NDRC-red), menindak tegas dan tidak sembarang memilih klub yang akan tampil dalam kompetisi Liga Indonesia.

Ada lima aspek klub profesional yang dinilai, yaitu sporting dan personal, legal, finansial, infrastruktur, dan administrasi. Apabila satu dari lima syarat tersebut tidak terpenuhi, maka klub tersebut tidak akan lolos verifikasi. Tunggakan yang masih dilakukan klub-klub peserta harus menjadi pertimbangan utama dalam melakukan verifikasi.

Satu-satunya cara untuk membuat jera klub yang gemar menunggak gaji pemain adalah dengan memberi hukuman berat, yaitu mencoret mereka sebagai peserta kompetisi. PSSI tak perlu pikir panjang untuk menjatuhkan hukuman kepada klub yang masih menunggak gaji pemain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun