Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bulan Agustus, Bulan Nasionalisme

3 Agustus 2021   11:47 Diperbarui: 3 Agustus 2021   12:20 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagi Bangsa Indonesia bulan Agustus merupakan bulan yang sangat spesial. Hal ini dikarenakan Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada bulan Agustus. Setelah mengalami penjajahan selama 3,5 abad, Bangsa Indonesia kembali berdaulat penuh pada tahun 1945 tepatnya sejak tanggal 17 Agustus 1945. 

Memang pada bulan -- bulan lain mempunyai sejarah dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan tidak boleh disepelekan, namun demikian puncaknya adalah ketika kemerdekaan diproklamasikan sebagai pembukaan gerbang utama dalam melangkah sebagai bangsa yang berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri, tidak ditindas atau disetir oleh bangsa lain.

Kini kita semua sudah memasuki bulan Agustus. Sewajarnya menyambut peringatan Kemerdekaan diadakan beberapa kegiatan. 

Namun dengan kondisi yang masih dilanda pandemi maka banyak kegiatan yang terpaksa dihilangkan atau diganti dengan yang sesuai. Namun demikian hendaklah semangat dalam memperingati kemerdekaan tidak surut. Semangat nasionalisme yang ada dalam diri kita harus terus dipelihara.

Memperingati kemerdekaan bukan hanya sekedar mengingat hari kemerdekaan saja atau mengibarkan bendera ataupun hanya melakukan upacara bendera. Banyak kegiatan lain yang bisa mengisi kemerdekaan oleh kita sebagai Bangsa Indonesia, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas diri. 

Misal dengan menghormati pendapat orang lain, tidak menghina atau dalam bahasa pergaulan sekarang tidak nyinyir, mengikuti rambu -- rambu lalulintas jika sedang berkendaraan, membayar pajak, membuang sampah pada tempatnya. Contoh -- contoh tadi memang terlihat sepele, namun biasanya jika dianggap sepele maka banyak orang yang mengabaikannya. 

Padahal dari hal yang dianggap sepele tadi, bisa mempunyai dampak yang besar. Misal membuang sampah pada tempatnya, kelihatan simpel, namun jika tidak diindahkan maka yang terjadi adalah penumpukan sampah yang berserakan, tidak hanya di darat bahkan di perairan baik sungai maupun laut. 

Akibatnya bisa bermacam -- macam, seperti banjir, bau yang tidak sedap, pemandangan yang jelek, membahayakan kehidupan mahluk dan bisa berakibat ke sektor ekonomi. Lihatlah yang terjadi sekarang, banyak contoh yang bisa disebutkan akibat membuang sampah sembarangan. Akhirnya semua bermuara kepada jati diri, martabat, nilai kebangsaan yang akan dinilai oleh bangsa lain.

Maka mulailah mengerjakan yang kelihatan sepele namun sebenarnya sangat berarti ke depannya. Melakukan hal -- hal kebaikan dan mencegah kemudaratan merupakan salah satu nilai nasionalisme. Mari tingkatkan dan aplikasikan semangat nasionalisme kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun