Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Nasihat Secara Bijaksana

10 Desember 2020   15:50 Diperbarui: 10 Desember 2020   15:54 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Awalnya kadang saya merasa bingung karena ada beberapa nasehat yang terdengar saling bertolak belakang. Beberapa  nasehat yang bertolak belakang adalah : "Sebelum engkau menilai orang lain, nilailah dirimu terlebih dahulu" dengan  nasehat : "Jangan suka menilai diri sendiri, tidak baik itu mintalah pendapat orang lain". Saya yakin nasehat - nasehat tadi bermakna dan bertujuan baik, tapi karena seperti bertolak belakang maka kelihatan aneh. Jadi supaya tidak bingung perlu diulas satu persatu deh.

Sekarang kita lihat satu persatu nasehat-nasehat tadi, mungkin ada benang merah diantara keduanya. Nasehat " Sebelum engkau menilai orang lain, nilailah dirimu sendiri terlebih dahulu". Biasanya nasehat ini didapatkan ketika seseorang sering menilai orang lain dengan maksud mencari kesalahan-kesalahan. Maksud nasehat ini adalah jangan kita berlebihan dalam menilai kesalahan orang lain dan juga menyadari bahwa diri kita masih banyak salahnya. Memang benar ada orang yang sering terpancing ikut-ikutan menyalahkan seseorang yang menurut pemberitaan melakukan kesalahan. Parahnya lagi orang yang terpancing menyalahkan terkadang menambah-nambahkan pernyataan tentang kesalahan yang belum tentu benar dan  ternyata kalau diteliti lagi orang yang menyalah-nyalahkan justru juga sering melakukan kesalahan yang sejenis.

Kemudian nasehat " Jangan suka menilai diri sendiri, tidak baik itu jadi mintalah pendapat orang lain". Biasanya nasehat tadi diberikan kepada orang yang merasa bangga terhadap dirinya sendiri dan meremehkan orang lain atau sebaliknya ditujukan kepada orang yang merasa rendah diri, putus asa, bimbang alias galau. Orang-orang yang berada pada kondisi demikian memang patut diberikan nasehat untuk meminta pendapat kepada orang lain. Jika orang tadi merasa tinggi hati diharapkan akan sadar bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan pada dirinya, sedangkan bila orang tadi sedang berada dalam kondisi rendah diri maka akan menjadi penghibur sekaligus motivasi untuk membangun.

Bagaimana sekarang menggabungkan kedua nasehat yang sekilas bertolak belakang tadi ? Ya kuncinya adalah melihat kondisi yang bagaimana dalam meberikan salah satu nasehat tadi. Jangan sampai salah dalam memberikan nasehat karena bila salah memberikan nasehat malah bisa kacau tindakan yang diambil oleh orang yang diberikan nasehat. Ngomong -- ngomong sudah bisakah kita sendiri menilai diri sendiri ? Emang bisa ya ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun