Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Hikmah Kehidupan

30 November 2020   15:57 Diperbarui: 30 November 2020   15:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Segala yang terjadi di dunia sudah ditulis oleh Yang Maha Kuasa, Alloh SWT. Tidak akan melayang satu debu pun kalau tidak diizinkan oleh-Nya. Apalagi hidup manusia, sejak awal di alam roh hingga akhirnya  nanti pasti sudah ada dalam "skenario" ciptaan-Nya. 

Semua yang terjadi pada diri setiap manusia tidak bisa keluar dari skenario tersebut. Ibarat film maka manusia hanya menjalaninya saja. Ibarat wayang maka manusia adalah wayang yang tidak bisa bergerak kecuali digerakkan oleh-Nya. Mau muncul, mau lari, mau loncat-lincat, apapun tidak bisa dilakukan manusia kecuali Dia yang menggerakkan.

Namun demikian, apakah manusia hanya bisa pasrah saja ? tentu bukan itu yang harus dilakukan. Manusia diberikan tuntunan dalam  agama bahwa dalam hidup di dunia ini harus berusaha karena memang disuruh oleh-Nya. Firman-Nya bahwa manusia tidak akan berubah hidupnya  jika manusia tidak mau merubah hidupnya. 

Artinya manusia memang wajib berusaha agar mendapatkan hidup yang lebih baik. Selain itu Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Artinya bahwa manusia harus berusaha dan terus berusaha menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Dalam berusaha pasti ada kalanya manusia mengalami kesusahan, kesulitan, hambatan, rintangan ataupun kepedihan lainnya. Ada saatnya manusia gagal, terpuruk, jatuh ataupun kecewa. Tidak mungkin dalam hidup, manusia selalu senang, selalu menang ataupun selalu tercapai segala keinginannya. Sudah diatur oleh-Nya bahwa hidup manusia itu memang selalu ada rintangan dan ada rasa kecewa dalam dirinya.

Adana hal tersebut maka sudah seharusnya manusia mempersiapkan diri untuk mencari solusi atas rasa kecewa yang akan dialaminya. Bukan malah semakin mempurukkan diri dalam rasa kecewa. Manusia wajib mencari cara untuk segera  bangkit dari rasa kecewa yang dialaminya. 

Banyak cara untuk bangkit dari rasa kecewa, seperti mendekatkan diri kepada-Nya dengan lebih banyak berdoa, mengaji ataupun berkumpul dengan orang-orang yang alim. Berkawan memang harus memilih orang, bukan berarti membeda-bedakan. Memilih di sini adalah memilih untuk mencari sahabat. 

Kawan belum tentu bisa menjadi sahabat yang siap membantu mecarikan solusi atau membimbing di saat orang tersebut jatuh. Sahabat adalah orang yang di saat temannya berjaya tetap mengingatkan untuk tidak lupa bersyukur dan di saat temannya terpuruk tetap bersedia membantu dan menasehati tentang kesabaran serta memberikan solusi-solusi yang baik untuk segera berdiri kembali.

Banyak kisah bagaimana orang-orang yang terjatuh, kecewa, gagal namun mereka akhirnya kembali berjaya karena mereka berhasil mengambil hikmah kehidupan. 

Hikmah yang setiap orang inginkan akan bisa didapatkan jika setiap orang mengerti bagaimana sikap yang terbaik dalam menjalani hidup ini. Jika sedang dalam keadaan kecewa maka bersabar, berdoa serta berusaha bangkit kembali. 

Jalan yang diberikan oleh-Nya selalu terbuka lebar asal mau menyadari dan berpikir positif. Jika sedang berada dalam kegembiraan maka bersyukurlah dan berbagi kebahagiaan secara baik kepada sesama mahluk ciptaan-Nya. Bila itu yang dilakukan maka niscaya hikmah akan selalu didapatkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun