Mohon tunggu...
Yudi Herry Prasetya
Yudi Herry Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar Kitab kitab karya ulama Salaf di perkampungan

Kepala Peningkatan Kualitas Guru Berpengalaman dalam Community Development sebagai Manajer Area di YEH Indonesia Pernah Menjadi Dosen AMIK Wahana Mandiri, dan STIE PELITA BANGSA Penyuka Diskusi Ilmu-ilmu Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum dan Agama Tinggal di Tangerang WA (only) : 0813-1014-7891 https://twitter.com/yudi_abuzahra http://ask.fm/yudi_abuzahra https://www.facebook.com/Abuzahra.ibnu.Machtum https://www.instagram.com/yudi_abuzahra/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bangkitnya Trah Yudhoyono dalam Percaturan Politik Nasional

23 September 2016   14:42 Diperbarui: 26 September 2016   09:05 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai tadi malam, Yusril masih berharap dapat dicalonkan untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta untuk menantang Calon Petahana yakni Ahok - Djarot, terutama partai berbasis Islam meyakinkan dirinya masuk dalam radar pencalonan. Lewat tengah malam harapan itu pupus ketika koalisi Cikeas mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono - Silvyana Murni sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

Mengapa harus Agus Yudhoyono dan Silvyana Murni ???

Dihadirkan Agus Yudhoyono memperjelas posisi bahwa SBY sedang mempersiapkan anak pertamanya sebagai penerus estafet kepemimpinan orangtuanya, karena bila ia terus dalam karir militernya maka butuh 15 tahun hingga mencapai Jendral dan masuk dunia politik. Bagi keluarga Cikeas, penantian 15 tahun itu terlalu panjang, apalagi konstelasi politik akan terus berubah dan belum tentu menguntungkan keluarga SBY nantinya, sehingga diputuskan bahwa karir Agus Yudhoyono dimulai dari pencalonan Gubernur DKI Jakarta.

Bagaimana dengan Silvyana Murni ???

Diharapkan dengan disandingkan dengan Silvy yang lebih paham akan pemerintahan DKI Jakarta akan lebih mudah dalam mengelola administrasi pemerintahan, hal ini jelas untuk menutupi kekurangan dari Agus Yudhoyono yang belum berpengalaman dalam pemerintahan. Disamping itu mantan none Jakarta ini juga salah satu putera daerah Betawi yang tentunya diharapkan akan dapat mendulang suara dari orang-orang asli Betawi yang  kecewa dengan Ahok karena banyaknya penggusuran, membuat mereka terpinggirkan dari daerah Jakarta

Apakah Pencalonan ini sembrono ???

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pencalonan Agus Yudhoyono dengan pangkat terakhir adalah Mayor adalah sebuah keputusan yang sembrono, karena pada kenyataannya posisi Agus belum terlalu dikenal masyarakat dan pengalamannya belum teruji dalam pemerintahan kecuali sebagai Komandan Batalyon yang telah disandangnya.

Kalau dilihat, peran partai Demokrat dalam mencalonkan Agus Yudhoyono sangat besar, coba kita lihat koalisi pengusungnya, rata-rata Ketua Umum Partai pengusung adalah para Menteri pada masa SBY berkuasa sehingga pertemuan Cikeas adalah pertemuan reuni antara Presiden dan para Menterinya (kecuali Romahurmuzy) sehingga pencalonan Agus Yudhoyono sebenarnya tinggal ketok palu saja. Koalisi Cikeas menganggap nama keluarga Yudhoyono masih menjual untuk dijadikan maskot dalam melawan Ahok, apalagi partai-partai ini memang tidak puas atas kinerja Ahok sebagai Gubernur DKI jakarta.

Kalau dilihat dari keputusan dipilihnya Agus Yudhoyono adalah sebagai tes case, untuk PEMILU 2019, karena Demokrat merasa perlu untuk menghadirkan tokoh muda untuk meraup dukungan lebih besar pemilihnya sehingga dapat dipastikan bahwa PILKADA DKI adalah sasaran antara untuk meraih dukungan publik pada PEMILU 2019.

Hal inilah yang membuat PKS dan Gerindra meradang akan keputusan koalisi Cikeas, padahal sebelumnya, koalisi Kekeluargaan akan memutuskan hanya ada satu calon untuk menghadapi calon petahana, karena bila ada 3 calon, maka suara akan terpecah dan jelas akan menguntungkan petahana. Padahal Prabowo Subiyanto menginginkan adanya head to head untuk melawan petahana, sehingga tidak terjadi 2 putaran dalam PILKADA untuk menghindari biaya yang besar dan waktu yang lama.

Ya....sudah, mau apalagi, Koalisi Kekeluargaan sudah pecah, Gerinda dan PKS hampir pasti mencalonkan Anies Baswedan - Sandiaga Uno, walaupun mereka belum pernah menjabat Kepala Daerah, tetapi nama mereka tergolong baik di mata masyarakat daripada koalisi Cikeas yang coba-coba dalam memilih calon Gubernur DKI Jakarta...

Calon Gubernur kok coba-coba....

Semoga Bermanfaat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun