Mohon tunggu...
Yudi Husen
Yudi Husen Mohon Tunggu... profesional -

Saya adalah saya, bukan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reportase Satgas Partai Aceh Tikam Timses Irwandi

26 Maret 2012   18:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena dianggap keamanan dirumah sakit kurang meski dalam keadaan kurang sehat Muzakir [32] dan Zulfikar [23] korban pemukulan dan penikaman yang dilakukan Satgas Partai Aceh memilih untuk segera pulang ke Seuramoe Irwandi-Muhyan yang berada persis disamping wisma Selat Malaka jalan Medan-Banda Aceh. Sementara seorang lagi Iskandar [59] yang juga salah satu Timses Irwandi-Muhyan hingga kini, Sabtu, 24 Maret 2012 masih terbaring lemas dirumah sakit kesrem Lhokseumawe. Awal sebelum terjadi pengroyokan tersebut, Kamis, 22 Maret 2012 rombongan Timses Seuramoe Irwandi-Muhyan yang terdiri dari 12 personil dengan mengendarai empat mobil berangkat dari Lhokseumawe menuju desa Meunasah Dayah Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara untuk membuka posko baru. Rencana awalnya malam itu, Timses Irwandi-Muhyan tidak membuka posko baru, mereka akan membuka posko baru tersebut keesokan harinya, Jum’at, 23 Maret 2012. Kemudian sekitar pukul 00.00 WIB tengah malam, Jum’at, 23 Maret 2012 Timses Seuramoe itu memasang spanduk didepan posko barunya, sebelumnya tidak ada orang Partai Aceh. Beberapa menit kemudian tiba-tiba sebuah mobil avanza berhenti didepan Seuramoe, dari dalam mobil tersebut keluar beberapa orang mengeluarkan bendera Partai Aceh untuk dipasang tepat didepan posko Seuramoe Irwandi-Muhyan yang baru itu, ketika orang tersebut memasang bendera PA didepan kantor baru Seuramoe Irwandi-Muhyan, pihak seuramo mengatakan, “ini kantor baru Seuramoe. Kami tidak memasang bendera, yang kami pasang spanduk. Jika memasang bendera silahkan disamping kantor.” Tidak lama kemudian sekitar pukul 01.30 WIB dini hari iring-iringan konvoi satgas Partai Aceh dengan mengendarai sedikitnya 35 mobil berhenti didepan posko Seuramoe. Mereka keluar dari mobil itu menghampiri timses Irwandi yang sedang memasang spanduk. Salah seorang dari Satgas PA tersebut yang dijuluki sebagai kombet membuka baretnya dan bertanya kepada Timses Irwandi-Muhyan, “soe yang han bie peu ek bendera kamoe ?[siapa yang melarang bendera kami dipasang].” Belum sempat dijawab oleh Timses Irwandi-Muhyan, salah satu dari Timses Irwandi tersebut dipukul. Kemudian Kombet kembali bertanya dengan nada keras dan menantang, “ka turi lon? [kau kenal siapa aku?],” tanya kombet kepada Timses Irwandi-Muhyan. Salah satu Timses Seuramoe, Muzakir [32] menjawab, “lon ku turi droe neuh, kombet ken. [saya tahu siapa anda, kombet kan],” jawab Muzakir Timses Seuramoe Irwandi-Muhyan. Lalu kombet dengan berang kembali berucap kepada Muzakir, “that jai kah ka peu ek spanduk seuramoe [sudah cukup banyak kau pasang spanduk Seuramoe].” Ucapnya sambil menghantam tangan kiri Muzakir dengan HT [Handy Talkie]. Belum hilang lagi rasa sakit tangan bagian kirinya, ratusan satgas lainnya memukul Muzakir dan kedua rekannya Zulfikar dan Iskandar. Sementara 9 Timses Seuramoe lainnya yang berada dilokasi kejadian hanya bisa melihat tanpa berani berkutik karena melihat lawan yang tidak berimbang, 12 melawan 100 lebih Satgas Partai Aceh. Diantara kesembilan Timses Seuramoe yang tidak berani melawan tersebut, salah seorang diantaranya, Martunis [20] yang tubuhnya memang cacat fisik, dia memilih bersembunyi dibelakang baliho yang bergambarkan Irwandi-Muhyan dengan mengenakan pakaian adat tersenyum sumringah seakan ikut menertawakan keluguan dan ketakutan Martunis pada saat itu. Bahkan ketika Ia bersama rombongan lainnya kembali ke Lhokseumawe, Martunis masih trauma jika melihat atribut Partai Aceh. Saat pengeroyokan tersebut terjadi, Muzakir berusaha melakukan perlawanan dengan merangkul salah seorang Satgas PA, lalu dari bagian belakang salah seorang Satgas menikam punggung Muzakir dengan sebilah sangkur tajam sehingga saat itu juga tubuh Muzakir bersimbah darah sementara handphone milik Muzakir yang digenggamnya dirampas oleh Satgas PA tersebut, setelah ditusuk dari belakang Muzakir segera melompat kearah rawa-rawa yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk menyelamatkan diri.

Sementara kedua rekan Muzakir, yaitu Zulfikar [23] remuk dikeroyok Satgas PA sedangkan Iskandar [59] salah satu korban yang paling tua dalam rombongan Timses Seuramoe Irwandi-muhyan pingsan dilokasi kejadian perkara. Ketika dalam keadaan pingsan tersebut tubuh dan kepala Iskandar ditendang dan di injak-injak dengan sepatu PDL milik Satgas PA tersebut. Setelah puas menghakimi secara brutal, Satgas PA mengakhiri perlakuan bar-barnya dengan menusuk sebuah roda ban mobil Timses Seuramoe Irwandi-Muhyan hingga pecah dan menendang-nendang body mobil itu. Menurut Juru Bicara Partai Aceh Wilayah Aceh Utara, Nasrullah Dahlawi, penyerangan itu terjadi setelah sejumlah anggota tim pemenangan Irwandi lebih dulu mencabut atribut Partai Aceh. “Yang pasti ada yang lebih dulu mencabut atribut Partai Aceh di kawasan itu,” kata Nasrullah, Jum’at, 23 Maret 2012. Menurut Nasrullah, penyerangan itu kemungkinan dilakukan oleh simpatisan Partai Aceh yang baru kembali dari maulid di Kecamatan Tanah Jambo Aye. Mereka mendengar ada simpatisan kandidat lain yang mencabut atribut Partai Aceh. Mendengar perkataan Jubir Partai Aceh wilayah Aceh Utara itu, Ketua Tim Advokasi Seuramoe Irwandi-Muhyan Wilayah Aceh Utara, Habibilah kepada reporter Acehtraffic.com, Jum’at, 23 Maret 2012 malam mengatakan, “kami telah datang terlebih dahulu daripada orang Partai Aceh untuk membuka posko baru kami, kami juga tidak mencabut atribut Partai Aceh, itu fitnah,” kata Habibilah. Dia juga mengomentari ucapan Nasrullah yang mengatakan penyerangan dilakukan oleh simpatisan Partai Aceh, “penyerangan sudah jelas-jelas dilakukan oleh Satgas Partai Aceh lengkap dengan baret, atribut dan mobil yang digunakan bergambar Partai Aceh apapula simpatisan Partai Aceh?” tanya Habibilah kesal. Sementara Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE ketika dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, polisi sedang menangani kasus pengeroyokan tersebut. “Kami sedang memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi dan sedang menunggu visum,” kata Farid singkat padat dan jelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun