Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen "Air Mata dalam Segelas Jus Stroberi"

26 November 2023   09:01 Diperbarui: 26 November 2023   09:08 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bismillahirrahmanirrahim.

Baru saja kemarin, saya membaca sebuah cerpen karya seorang Kompasianer bernama Rani Febrina Putri. Judulnya "Air Mata dalam Segelas Jus Stroberi". Cerpen ini berkisah tentang hubungan seorang mahasiswi di sebuah universitas swasta dan penjual jus stroberi di kantin universitas tersebut. Tidak ada yang tahu bahwa di balik jus stroberi yang si mahasiswi tersebut minum menyimpan kenangan pahit dalam hidupnya.

Sinopsis:
Alkisah, seorang mahasiswi tingkat akhir bernama Adriani memesan segelas jus stroberi di kantin kampusnya dari seorang penjual jus bernama Delfan. Delfan juga semester tujuh seperti Adriani, namun sedang cuti akademik karena harus mencari uang. Mereka pun jatuh cinta.

Namun tidak ada yang tahu, bahwa jus stroberi adalah saksi bisu kejadian yang mengubah kehidupan Adriani untuk selamanya. Ayah Adriani adalah seorang bupati yang meninggal diracun setelah meminum jus stroberi di sebuah kafe yang disajikan oleh seorang pelayan di kafe tersebut. Hingga suatu hari, Adriani dan Delfan bertemu kembali di tempat biasa, dan Adriani bercerita tentang kematian ayahnya. Delfan juga kehilangan kakak satu-satunya yang dipenjara. Ternyata kakak Delfan adalah pelayan di kafe tempat ayah Adriani diracun, dan dialah yang membunuh beliau dengan memasukkan racun arsenik ke dalam jus yang beliau minum.

Berita tersebut sampai ke media massa, dan sejak berita tersebut muncul, Adriani tidak lagi menyukai jus stroberi, dan Delfan kehilangan sumber penghasilannya setelah mengetahui dirinya adalah anggota keluarga pelaku pembunuhan ayah Adriani.

Sekarang kita akan membahas ini. Ketika kita sekolah dulu, kita pernah mendapatkan materi tentang cerpen dalam pelajaran bahasa Indonesia. Cerpen, atau kerap disebut prosa, adalah sejenis teks cerita pendek berdasarkan kisah yang tidak benar-benar terjadi. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah kisahan pendek kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh atau peristiwa puncak.

Dalam cerpen, terdapat dua unsur pembangun yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik:
1. Tema
2. Tokoh dan penokohan
3. Alur
4. Latar (tempat dan waktu)
5. Sudut pandang
6. Amanat
7. Gaya bahasa

Unsur ekstrinsik:
1. Latar belakang masyarakat
2. Latar belakang pengarang

Kita akan membahas unsur intrinsik dan ekstrinsik pada cerpen "Air Mata dalam Segelas Jus Stroberi".

Unsur intrinsik:
1. Tema: kehidupan anak kuliahan
2. Tokoh dan penokohan:
- Adriani: mahasiswi yang cantik, anggun, serius, dan selalu dihantui kenangan pahit akan kematian ayahnya karena diracun jus stroberi.
- Delfan: penjual jus stroberi yang ceria, humoris, ramah
3. Alur: maju. Dalam cerpen tersebut ada time skip seminggu antara pertemuan pertama Adriani dan Delfan serta pertemuan terakhir mereka.
4. Latar:
- Latar tempat: sebuah universitas swasta ternama di kota
- Latar waktu: siang hari, karena dikisahkan Adriani baru tiba di kampus di awal cerita saat Delfan sedang bekerja
5. Sudut pandang: orang ketiga serba tahu. Sudut pandang orang ketiga serba tahu berarti sang penulis mengetahui segala hal tentang semua tokoh, peristiwa, tindakan, hingga motif tindakan tersebut. Karena sang penulis dari menceritakan tentang Adriani bisa berpindah ke tentang Delfan.
6. Amanat: jangan mudah percaya pada seseorang, karena bisa jadi orang yang baik-baik aslinya jahat, atau ada hubungan dengan orang jahat. Seperti Delfan yang Adriani kira orang baik, ternyata kakaknya pembunuh bayaran karena menjadi dalang di balik kematian ayah Adriani yang bupati.
7. Gaya bahasa:
- Simile: penulis menggambarkan wajah Adriani di awal cerita "seperti stroberi yang baru dipetik dari kebun".
- Personifikasi: penulis menulis "jus stroberi masih setia menampung bulir air mata Adriani". Majas personifikasi berarti membandingkan antara manusia dengan benda mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun