Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Transformasi dan Turn Around Strategi

18 Februari 2015   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada hari ini, tidaklah abadi, suatu saat nanti pasti akan terjadi perubahan. Paradigma tersebut nampaknya menjadi panduan bagi para pihak yang memiliki sudut pandang optimis dalam membangun rangkaian cerita dimasa depan.tapi tidak semua pihak bisa memiliki pemahaman yang sama tentunya, terkadang ada masa dimana kelembaman terjadi dalam rentang yang disebut sebagai godaan comfort zone.

Berbagai raksasa industri yang pernah menjadi jawara sebelumnya, kini bisa lenyap tidak bersisa. Kemampuan untuk dapat melihat diri sendiri ditengah persaingan dan pasar menempatkan kita untuk selalu melakukan reviewataspositioningproduk yang kita miliki. Dalam skala grafik, maka dengan mudah kita melihat kurva time vs saledalamproduct lifecycle.

Pada pembahasan kurva PLC maka ada suatu kondisi dimana produk dan jasa masuh pada tahap introductionsebagaistart up bussines, berjalan seiring dengan aktifitas dan waku maka akan menuju fase growthhingga kemudianincrementkenaikan penjualan tidak lagi berdampak secara signifikan, bahkan bisa jadi melandai menyelusuri jalurdecline to end-up.

Berbekal ilustrasi PLC, maka yang hendaknya dilakukan oleh para produsen adalah melakukan revitalisasi product, termasuk diantaranya dengan menempatkan berbagai strategi terkait dalam mendongkrak angka penjualan. Penetrasi pasar hingga diversifikasi produk dan pendalaman atas produk tentu saja dapat dipergunakan sebagai pilihan, disamping strategi generik yakni focus, differentiationmaupun cost leadership.

Berubah dan Berbalik

Tidak mudah melakukan transformasi, khususnya bagi sebuah perusahaan besar, karena rentang organisasinya yang melebar dan terbilang birokratik. Namun perubahan adalah tuntutan yang tidak bisa dielakkan hanya sekedar saja. Lalu bagaimana perubahan itu bisa terjadi? Kondisi ini hanya akan dapat dilakukan secara reflektif dan kasat mata membandingkan posisi kita atas pelanggan dan kompetitor.

Segerakah berbalik, lakukan langkah evaluasi, saatnya tutup buku atas kondisi superior dimasa lalu, waktu berputar dan wajah dunia telah berubah. Kondisi dan situasi yang baru sudah tidak sesuai dengan cara-cara lama yang nampak out of date. Refreshmentdiperlukan guna melihat keseluruhan masalaah dan mendaptkan solusi penyelesaian.

Kolaborasi juga dapat dijadikan sarana dalam membangun kekuatan bersaing menghadapi perhbahan yang terjadi. Menjadikan pelanggan sebagai co-creatoryang bertindak bagi dirinya sendiri dan menjadi sumber inspirasi bagi upaya produsen dapat membaca aspirasi konsumen.

Kunci dari kemampuan perusahaan berputar balik pada terletak pada tumpuan menghadapi gaya berlawanan yang menerpanya. Setiap perubahan membawa konsekuensi, dalam dalam situasi tersebut riak perlawanan dari para pihak yang mendapatkan ketenangan selama ini terusik, namun langkah tegas harus dilakukan, memilah madu dari racun yang menyertainya.

Penyeimbang dalam kondisi penuh energi pantul ini adalah pemimpin yang selalu melakukan supervisi atas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Membuat jalur terobosan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan adalah bagian yg menyertai. Pemimpin adalah faktor lain yang menjadi sarana bagi role modelperubahan dan kesepahaman bersama.

Kalau sudah begitu siapkah anda berubah dan berbalik? Waspadai gaya sentrifugalyang timbul dari perubahan gaya tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun