Mohon tunggu...
Yudhi Hertanto
Yudhi Hertanto Mohon Tunggu... Penulis - Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Peminat Komunikasi, Politik dan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Krisis Iran dan Revolusi Digital 4G

7 Januari 2018   09:26 Diperbarui: 8 Januari 2018   08:29 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
worthynews-h45go6maxh5rpepgu.netdna-ssl.com

Demonstrasi anti pemerintah, tengah berlangsung di negeri para Mullah. Lapisan generasi muda Iran, mengekspresikan kegusaran akan masa depan. 

Gerak modernisasi, berhadapan dengan kekakuan model pemerintahan Teokrasi dan kelompok pro status quo.

Apa yang terjadi di Iran saat ini, merupakan satu bentuk unjuk rasa politik yang tidak pernah ada sebelumnya.

Sejak Revolusi Iran 1979, pergantian model pemerintahan dengan menurunkan Shah Reza Pahlevi sebagai Presiden, dan mengadopsi konsepsi Teokrasi berbaur dengan demokrasi. Iran kemudian muncul sebagai sebuah negara dengan warna berbeda.

Negara ini menempatkan pemimpin serta Imam besar diranah spiritual yakni Khomeini, dan didampingi simbol kepala negara yang saat ini diemban Rouhani.

Berpenduduk 78 juta orang pada estimasi 2015 dan memiliki income per kapita sebesar $5.18 ribu, Iran adalah negara kelas menengah yang tidak dapat diabaikan dalam skala ekonomi.

Menjadi bagian dari negara yang disebut George W Bush sebagai axis of evil bersama Irak dan Korea Utara, adalah julukan lain dari Iran, termasuk karena banyak peran yang dimainkan secara terbalik dari negeri Arab lainnya.

Salah satu pembedanya adalah karena Agama Negara dinegeri Iran berpopulasi hampir 90%-nya adalah penganut Islam Syiah. Sehingga negeri ini memang berbeda dari semenanjung Timur Tengah yang mayoritas Sunni.

Internet dan Keterbukaan

Generasi muda di Iran mengalami keresahan, kegelisahan yang belum dikelola dan ditangkap dengan baik oleh pihak penguasa. Kegamangan akan nasib serta kondisi ekonomi di masa depan, menimbulkan kekacauan dimasa sekarang.

Celakanya, internet menjadi keran pembuka persetujuan sikap, dan kemudian terbentuk pengelompokan pendapat. Terjadi kesepahaman tentang suramnya situasi bagi lapisan pemuda dimasa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun