Demonstrasi anti pemerintah, tengah berlangsung di negeri para Mullah. Lapisan generasi muda Iran, mengekspresikan kegusaran akan masa depan.Â
Gerak modernisasi, berhadapan dengan kekakuan model pemerintahan Teokrasi dan kelompok pro status quo.
Apa yang terjadi di Iran saat ini, merupakan satu bentuk unjuk rasa politik yang tidak pernah ada sebelumnya.
Sejak Revolusi Iran 1979, pergantian model pemerintahan dengan menurunkan Shah Reza Pahlevi sebagai Presiden, dan mengadopsi konsepsi Teokrasi berbaur dengan demokrasi. Iran kemudian muncul sebagai sebuah negara dengan warna berbeda.
Negara ini menempatkan pemimpin serta Imam besar diranah spiritual yakni Khomeini, dan didampingi simbol kepala negara yang saat ini diemban Rouhani.
Berpenduduk 78 juta orang pada estimasi 2015 dan memiliki income per kapita sebesar $5.18 ribu, Iran adalah negara kelas menengah yang tidak dapat diabaikan dalam skala ekonomi.
Menjadi bagian dari negara yang disebut George W Bush sebagai axis of evil bersama Irak dan Korea Utara, adalah julukan lain dari Iran, termasuk karena banyak peran yang dimainkan secara terbalik dari negeri Arab lainnya.
Salah satu pembedanya adalah karena Agama Negara dinegeri Iran berpopulasi hampir 90%-nya adalah penganut Islam Syiah. Sehingga negeri ini memang berbeda dari semenanjung Timur Tengah yang mayoritas Sunni.
Internet dan Keterbukaan
Generasi muda di Iran mengalami keresahan, kegelisahan yang belum dikelola dan ditangkap dengan baik oleh pihak penguasa. Kegamangan akan nasib serta kondisi ekonomi di masa depan, menimbulkan kekacauan dimasa sekarang.
Celakanya, internet menjadi keran pembuka persetujuan sikap, dan kemudian terbentuk pengelompokan pendapat. Terjadi kesepahaman tentang suramnya situasi bagi lapisan pemuda dimasa depan.