Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pameran Seni Rupa "Puzzle" Keinginan Menyatukan Sebuah Keberbedaan

19 Agustus 2018   08:36 Diperbarui: 19 Agustus 2018   13:00 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Seni Rupa Puzzle di Galleri Kaktus, foto dok. Galeri

Puzzle, pameran yang diselenggarakan dalam mendukung Boost Sanur Village Festival 2018, hadir mempertanyakan esensi kebersamaan, di Galeri Kaktus Sanur, Bali dari tanggal 19-31 Agustus 2018. Pameran ini diikuti 20 perupa: I Made Dolar Astawa, I Wayan Paramartha, I Wayan Gede Santiyasa, I Nyoman Sujana Kenyem, I Made Wiradana, Ida Bagus Putu Purwa, I Made Palguna, I Kadek Susila Dwiyana, I Made Galung Wiratmaja, I Made Duatmika, Jango Pramartha, Teguh Ritma Iman, I Wayan Arnata, I Ketut Teja Astawa, AA Ngurah Paramartha, I Made Romi Sukadana, I Wayan Redika, V Dedy Reru, I Made Gunawan dan I Gede Made Surya Darma.

Persepsi konsep karya yang berbeda dirangkai menjadi satu mengikuti pembicaraan ruang, lalu difokuskan menjadi sebuah kebersamaan. Apa yang terjadi kemudian, tentu akan ada kesesuaian, bertentangan atau bahkan menghasilkan gagasan baru. Tarik-menarik inilah yang menjadi gagasan para perupa mengusung pameran dengan judul Puzzle.

Tentu ada banyak tantangan dalam menyatukan, ketika berbicara masalah penggarapan pameran atas respon tema dan ruang. Masing-masing perupa sepertinya diberikan keleluasaan untuk menunjukkan identitas karyanya. Bahkan lebih dari itu, perjalanan para perupa bisa dibaca dari pencapaian karyanya. Bila telah mendatangi pameran demi pameran, tentu akan ada catatan yang mendukung untuk melihat pameran Puzzle ini.

Sebagian perupa yang berpameran : Ida Bagus Putu Purwa, Made Duatmika, Nyoman Sujana Kenyem, v Dedy Reru, dan Teja Astawa
Sebagian perupa yang berpameran : Ida Bagus Putu Purwa, Made Duatmika, Nyoman Sujana Kenyem, v Dedy Reru, dan Teja Astawa
Ada tensi yang sangat kuat secara umum bila hanya meletakkan dasar visualisasi sebagai frame pembacaan. Namun, sangat berbeda ketika mengingat perjalanan seniman satu per satu dalam berkarya. Inilah yang perlu dilihat lebih jauh, bahwa menjadikan kebersamaan dari berbagai macam keinginan ternyata dapat membentuk presepsi sebuah ruang. Saya kira ini adalah sebuah upaya kehadiran diri dari setiap seniman, mereka hadir seperti tanpa beban.

Memang ketika berbicara tentang kesadaran pameran bersama, sejak mula para seniman telah menghimpun dirinya ingin mengelola ruang. Dari ruang Galeri Kaktus inilah mereka memulai menyamakan persepsi kebersamaan. Sekadar mengingat kembali kehadiran 10 Arts yang juga pernah hadir di Sanur, mereka beranjak dari kebersamaan akhirnya menuju ke ruang-ruang ide. Bahkan, melewatinya dengan bergeser pada ruang identitas kelompok.

Salah satu sudut ruang pameran Puzzle di Galeri Kaktus, foto Kaktus Gallery
Salah satu sudut ruang pameran Puzzle di Galeri Kaktus, foto Kaktus Gallery
Dari ruang pameran Galeri Kaktus, nantinya segera tampak. Apakah gagasan yang menyatukan keberbedaan dalam sebuah ruang akan menjadi pembicaraan menarik?, sekiranya inilah tantangan dari setiap perupa untuk mempertahankan identitasnya di tengah kebersamaan itu sendiri. Disinilah menariknya pameran ini, andai saja 20 pelukis ini diberikan satu tema garapan untuk dikerjakan bersama, maka pembicaraan akan lain.

Waktulah yang nantinya memang menjadi dasar perkembangan dari kebersamaan di kemudian. Pameran yang mencari jalan akur dengan ruang semoga menjadi wacana yang tidak hanya berhenti dari sekedar hadir bersama, namun berhasil melebur menjadi "peristiwa" itu sendiri. Dan masih dalam rangkaian program seni rupa Boost Sanur Village Festival 2018, semoga pula kehadirannya dapat memperkuat kembali citra Sanur sebagai desa seni rupa. (Yudha Bantono). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun