Beruntungnya kami saat itu adalah kedatangan kami bertepatan dengan kelahiran Kong Tik Cun Ong yang menurut kisahnya beliau merupakan seseorang yang gemar keluar masuk hutan sedari ia kecil, melalui beliaulah banyak rempah-rempah yang memiliki khasiatr menyembuhkan banyak penyakit luar maupun dalam. Untuk itu mereka menghormati jasa beliau dengan memperingati hari lahirnya.
Pak Anton juga menyinggung tentang bagaimana agama Konghucu baru diresmikan di Indonesia saat Bapak Presiden Abdul Rahman Wahid menjabat. Meskipun merupakan Agama tertua didunia, agama konghucu itu sendiri di Indonesia baru diresmikan pada sekitartahun 2000, namun penyebaran agama konghucu ini sudah meluas diseluruh Nusantara. Namun sayangnya. Paradigma masyarakat yang menilai corak merah pada agama Konghucu diyakini merupakan lambang Komunis sehingga pada masa sebelum diresmikannya agama tersebut banyak masyarakatnya berpindah keyakinan karena dalam status kependudukan agama ini tidak diakui. Barulah saat peresmian tersebut masyarakat yang menganut kepercayaan Konghucu dapat bernafas dengan bebas.
Terlepas dari itu semua para anggota dari Himpunan Klenteng Eng An Kiong sangtlah ramah, mereka menyambut kami dengan lembut dan sopan serta menjamu kami dengan makanan saat perayaan telah selesai.
Banyak hal yang penulis beserta para rekan dapatkan melalui kegiatan Observasi ini. Betapa besar Karuania Tuhan menciptakan hal yang berbeda-beda dimuka bumi ini dengan keindahannya. Banyak pembelajaran yang dapat dipetik dari penjabaran ilmu yang diberikan Bapak Anton selaku Bunsu dalam agama Konghucu.
Dengan ini penulis mengatakan sangatlah puas dalam melakukan observasi seperti ini dan malah semakin tertarik dalam mengkaji semua perbedaan prinsip budaya dan keperyaan yang ada di Indonesia. Jika berkesempatan penulis ingin melakukan observasi yang berbeda. Sekian yang dapat penulis sampaikan, Salam sejahtera untuk kita semua.