Mohon tunggu...
Ainul YaqinRahmat
Ainul YaqinRahmat Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia suka menulis

Menulis mengisi waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesona Agama Konghucu dengan Ciri Khas dan Prinsipnya

30 Maret 2020   08:38 Diperbarui: 30 Maret 2020   08:41 5026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan kali ini penulis akan menjabarkan beberapa hal mengenai agama konghucu, jika para pembaca bertanya-tanya mengapa pada kesempatan ini penulis sangat excited dalam menggarap suatu kajian ini maka jawabannya adalah pada dasarnya hasil observasi ini merupakan tugas dari kampus namun terlepas dari itu semua penulis memang memiliki ketertarikan lebih dalam mengenal hal-hal yang baru menyangkut ajaran budaya maupun kepercayaan yang begitu beragam di Indonesia. 

Penulis tidak sendiri dalam melakukan rangkaian observasi tersebut. Penulis melakukian observasi bersama rekan-rekan seangkatan, yang membuat suasana observasi yang dilakukan menjadi makin menarik.
Penulis beserta para rekan sepakat memilih agama konghucu dengan alasan bahwa agama ini mempunyai daya tarik tersendiri. Observasi pun berlangsung pada tanggal 14 maret 2020 di Klenteng Eng an Kiong Malang,. Awalnya sebelum melakukan observasi lebih lanjut kami rombongan yang terdiri dari 7 orang tersebut meminta izin ke kantor pusat Klenteng tersebut, agar observasi yang kami lakukan resni dab tidak ilegal. Dari pihak kantor menyarankan bahwa kami lebih baik jika melakukan serangkaian observasi besok jam 09.00 WIB bertepatan dengan suatu rangkaian perayaan doa yangt akan dilaksanakan sejam setelah kesepakatan jam observasi.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Pada tanggal 15 maret 2020 jam kurang dari waktu kesepakatran penulis dan rombongan sudah berada di Klenteng, kami bergegas menuju kantor klenteng tersebut agar tepat wakitu dalam melakukan wawancara kepada salah satu toko rohaniawan.

Toko rohaniawan tersebut ialah Bapak Bunsu Anton Triyono, kami dipersilahkan melakukan wawancara di tempat yang biasanya orang-orang Klenteng melakukan rehat pada jam istirahat, tempatnya terbuka dan pada hari itu cuaca juga mendukung cerahnya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Di kesempatan kali inilah penulis beserta rekan sangat antusias dalam menanyakan dan belajar mengenai agama Konghucu dan prinsip teguh yang dipegangnya. Penulis pada awalnya bertanya apa itu klenteng? Maka dengan sigap pak anton berkata " Klenteng itu berasal dari bahasa jawa, karena pada awalnya orang memberi sebuah nama itu berasal dari bunyi yang didengarkan. Seperti halnya bedug di masjid yang bunyinya dug dug dug  maka dinamakan bedug. Klenteng pun juga demikian karna buntinya berasal dari bunyi lonceng saat memanggil jemaat untuk beribadah makanya bunyinya teng teng teng dinamakanlah klentengh oleh orang jawa sekitar" kurang lebih itulah yang dikatakan beliau saat itu.

Mendengar jawaban serta bagaimana beliau menjelaskan bagi penulis dan para rekan itu sangatlah menarik sehingga sesi tanya jawab kami mengalir begitu saja
Dari pemaparan jawaban pertanyaan yang kami lontarkan pak anton menjelaskan bahwa didalam klenteng ini mengatapi tiga kepercayaan sekaligus. Kepercayaan itu ialah Konghucu, Tao dan Buddha Mahayana. Itulah mengapa disetiap ruang-ruangan tersebut memiliki ruang tersendiri yang berbeda-beda.

 Pak anton jugta menjawab pertanyaan kami tentang bagaimana pola waktu peribadatan di klenteng tersebut, pak anton menjawab bahwa setiap orang yang ingin melaksanakan ibadah bisa melakukian ibadahnya kapanpun yang ia inginkan, namun seperti halnya agama-agama  lain kadang kala ada hari peringatan tertentu untuk menghormati Tuhan Yang Maha Esa beserta para leluhur.

Tak hanya itu penulis juga terkagum dengan warna merah yang mencolok dan menjadi kesan ciri khas dari klenteng tersebut. Beliau menjawab " semuanya memiliki filsuf masing-masing, warna merah dilambangkan sebagai darah sebagiman Tuhan telah menciptakan dunia beserta dengan hukum-hukumnya dan manusia hidup dengan nikmat tersebut"  tutur lembut beliau.

Merah dan emas yang merupakan ciri khas tersebut dikatakan warna yang penuh dengan ong atau keberuntungan dan reski.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Agama konghucu sendiri merupakan agama tertua yang sudah ada sekiitar 2571 tahun yang lalu bersamaa dengan itu yang Mulia Kong Hu Cu lahir 551 SM, dalam kepercayaannya kedudukan tertitinggi ada pada Tuhan Yang Maha Esa, dan untuk mencapai kemuliaan dihadapan tuhan maka Manusia terlebih dahulu menghormatiorang tua dan para tetua serta vleluhur mereka agar bisa mencapai kemuliaan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun