Mohon tunggu...
Yayasan Pencinta Danau Toba
Yayasan Pencinta Danau Toba Mohon Tunggu... -

Yayasan non-profit yang memiliki perhatian terhadap pelestarian Kawasan Danau Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Tanggapan atas Tulisan Ranto Sibarani di Kompasiana 05 Juli 2015 berjudul: “Kisah Vampire, Salib, dan Adu Domba di Tano Batak”

20 Agustus 2015   01:16 Diperbarui: 20 Agustus 2015   01:16 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami telah membaca secara seksama tulisan Saudara Ranto Sibarani dalam Kompasiana tanggal 05 Juli 2015 berjudul: “Kisah Vampire, Salib, dan Adu Domba di Tano Batak” melalui tautan: http://www.kompasiana.com/rantosibarani/kisah-vampire-salib-dan-adu-domba-di-tano-batak_5598e391bd22bdb20dc38950.

Pertama, Kami mengapresiasi tulisan tersebut yang seolah-olah sangat peduli terhadap permasalahan di Kawasan Danau Toba.

Kedua, Kami mendukung logika berpikir yang disampaikan oleh Saudara Ranto Sibarani melalui tulisan tersebut yang secara tegas dan konsisten berjuang untuk mempengaruhi dan meyakinkan masyarakat bahwa menebang banyak pohon secara terus-menerus (apalagi secara illegal) pada akhirnya merusak lingkungan.

Ketiga, Kami mendukung ajakan untuk meninjau keberadaan banyak perusahaan di Kawasan Danau Toba yang merusak lingkungan. Sehubungan dengan hal tersebut, Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) sepenuhnya mendukung usaha perbaikan lingkungan Kawasan Danau Toba dan mewajibkan kepada seluruh Pengurus YPDT maupun jaringannya untuk mengikrarkan dan menandatangani Pakta Integritas yang salah satu poinnya (poin 2) adalah “menolak usaha, investasi atau kegiatan-kegiatan yang merusak lingkungan Kawasan Danau Toba dan lingkungan pada umumnya.”

Keempat, YPDT tidak terlibat dan tidak akan pernah melemahkan orang lain agar tidak kritis terhadap perusak lingkungan di Kawasan Danau Toba, termasuk saudara Togu Simorangkir.

Kelima, bahwa benar saudara Aldentua Siringoringo, S.H., M.H. merupakan Pengurus YPDT dengan posisi sebagai Wakil Ketua Departemen Hukum dan Agraria YPDT. Namun demikian, kami menghormati setiap urusan pribadi (privat) masing-masing pengurus termasuk Saudara Aldentua Siringoringo, selama hal tersebut tidak terkait dengan urusan kelembagaan. Tindakan dan kegiatan YPDT baik di dalam maupun keluar Yayasan adalah atas sepengetahuan dan menjadi tanggungjawab Ketua Umum dan Sekretaris Umum Yayasan.

Keenam, YPDT sama sekali tidak pernah tahu, tidak pernah membahas, dan tidak pernah memberikan dana sumbangan Kapal Belajar kepada Yayasan Alusi Tao Toba, dibawah koordinasi Togu Simorangkir.

Ketujuh, Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan pernyataan menyesatkan yang ditulis Saudara Ranto Sibarani yang menyatakan bahwa “Yayasan Perhimpunan Pencinta Danau toba (YPPDT) ditugasi untuk mengaudit PT IIU/TPL, yang kemudian hasilnya digunakan pemerintah sebagai dasar untuk membuka kembali Operasional PT. TPL tahun 2000”. Informasi tersebut tidaklah benar dan menyesatkan. Berdasarkan catatan YPDT, PT. Toba Pulp Lestari beroperasi kembali pada tahun 2001, dimasa pemerintahan Megawati Soekarno Putri, dimana saat itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dijabat oleh Jacob Nuwawea dan YPPDT (sekarang YPDT) justru mengajak rekan-rekan semua untuk mengingat kembali bahwa YPPDT pada tahun 1999 pernah menerbitkan buku: Dampak Operasi PT Inti Indorayon Utama yang disusun atau dieditori oleh Jansen H. Sinamo, dengan kesimpulan PT. Inti Indorayon Utama (PT. IIU) harus ditutup. Kajian inilah yang dijadikan dasar oleh Presiden B.J. Habibie, pada tanggal 19 Maret 1999 menyatakan menutup operasi PT. IIU di hadapan Pengurus YPPDT yang saat itu dipimpin oleh Prof. Dr. Midian Sirait, yang juga merupakan sahabat B.J. Habibie sejak mahasiswa di Jerman melalui organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman.

Kami melihat bahwa tulisan yang dipaparkan secara menarik dan runtut oleh Saudara Ranto Sibarani, tidak didasarkan pada fakta dan bukti yang kuat. Tulisan tersebut menjadi boomerang, kontraproduktif, dan justru membangun perpecahan atau menjadi alat adu domba baru bagi kelompok-kelompok pejuang lingkungan hidup. Untuk itu kami mohon saudara Ranto Sibarani mengklarifikasi dan menyatakan permohonan maaf atas kekeliruan informasi tersebut. Demikian tanggapan ini kami sampaikan sebagai perhatian kita bersama. Terimakasih.

 

Salam Sahabat Danau,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun